TUBAN, SUARADATA.com-Puluhan hektar tanaman jagung milik petani di Desa Sokogunung, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur udes diserbu ulat grayak.
Hama ulat yang sudah terjadi sejak tiga bulanan ini atau pada awal masuk musim tanam tersebut membuat para petani merugi dan hampir trauma. Sebab, para petani sudah menanam dua hingga tiga kali tanam, namun masih saja diserang.
Salah satu petani, Kastari mengungkapkan, bahwa serangan ulat grayak tersebut sudah terjadi sejak awal masuk musim hujan. Tetapi, hingga saat ini belum bisa dikendalikan. Sehingga membuat para petani kapok karena serangan gerombolan ulat tersebut memakan daun hingga batang serta akar tanaman.
“Para petani trauma karena sudah dua kali tanam namun gagal terus, karena serangan hama ulat,” ungkapya saat ditemui di sawahnya, Jum’at (10/1/2020).
Hal tersebut juga diungkapkan Sugeng, petani yang sudah tiga kali tanam namun masih saja gagal. Karena tanaman jagung miliknya yang berumur 15 sampai 25 hari tak tersisa hingga batang-batangnya akibat serangan ulat tentara tersebut.
“Nggak tahu lagi mas, mau tanam apalagi, soalnya modal sudah habis dan trauma gagal seperti ini lagi,” ujarnya.
Ketua kelompak tani “Dewi Sri” Dusun Krajan, Desa Sokogunung, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Martono alias Nampang menjelaskan kegagalan petani diawali pada masa tanam Nopember sampai Januari awal tahun ini.
“Gagal tanam petani, ada yang dua, tiga kali. Akan tetapi sampai sekarang belum ada penanganan dari dinas terkait untuk pendampingan,” tuturnya.
Dia juga meminta dinas untuk terjun lapangan untuk memperhatikan petani dan memberikan pendampingan untuk pengalihan tanaman lain.
“Saya nggak bisa apa-apa, bingung. Karena, setelah sebagian petani beralih dari area lahan lain, tanam padi (gogo) baru tumbuh persemaiannya sudah di serbu ulat grayak tersebut,” tutupnya.(Sal/Fat/Red)
