Adipura 2022 Diraih Kota Malang, Ini Hasil Kekuatan Implementasi Berkolaboratif
MALANG, SUARADATAM.com-Piala Adipura 2022 kembali direngkuh oleh Kota Malang setelah terakhir kalinya meraih Adipura 2017 silam. Tentunya ini wujud dari keberhasilan kolaboratif utuh yang gulirkan oleh segenap elemen masyarakat di Bumi Arema.
“Elemen masyarakat tersebut, mulai dari pasukan kuning, petugas taman, penggiat dan kader kader lingkungan. Didukung pula oleh pelaku usaha, jajaran TNI/Polri, Akademisi, DPRD, Ketua RW dan RT serta segenap ASN,” ungkap Wali Kota Malang, Sutiaji dari Jakarta, dua hari lalu.
Sutiaji menuturkan, dalam mengelola dan menata serta menjaga lingkungannya, mulai dari kawasan pedesaan sampai di perkotaan. Termasuk penanganan sampahnya. Dari sampah rumah tangga, pasar-pasar tradisional atas modern hingga limbah industri maupun sampah pepohonan.
Sampah tersebut setiap harinya mencapai 680 ton. Hal tersebut berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang. Termasuk, pengolahan sampahnya berkapasitas mencapai 726 ribu meter kubik.
“Kami lihat tertanganinya dengan baik. Ketika berakhir dan berproses di TPA Supiturang Mulyorejo, Sukun. Yang dikerjakan dengan mesin canggih berteknologi Sanitary Landfill,” tuturnya.
Kembali ditegaskan, pengelolaan dan penanganan serta pengawasannya. Baik itu terkait lingkungan sekaligus sampahnya dikerjakan berkolaborasi oleh semua elemen masyarakat di Kota Malang.
“Tanpa adanya kolaborasi semua elemen masyarakat. Pemkot, masyarakat, akademisi, stakeholder dan penguatan pengamanan dari TNI/Polri. Mustahil Kota Malang bisa hasil seperti ini (Adipura),” tegas mantan anggota DPRD Kota Malang ini.
Kembali disinggung Sutiaji, Kota Malang pada 2025 nanti bertekad kuat akan melakukan pengurangan sampah sebesar 30 persen. Sesuai Perpres nomor 97/2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional, khusus Pengelolaan Sampah.
“Dan capaian pengurasan sampah saat ini. Yang dicapai kami sebesar 24 persen lebih, dari potensi timbulan sampah. Tiap harinya lebih dari 680 ton, harus terus ditingkatkan lebih kuat lagi,” tandasnya.
Guna menunjang ke arah situ, lanjut dia, Kota Malang terus berupaya memperkuat proses edukasi dan pemberdayaannya. Sekaligus peremajaan angkutan sampah, pemilahan, optimalisasi TPS 3R dan bank sampah.
“Kita harus mendukungnya dengan tekad dan komitmen bersama. Implementasi pada regulasi, akan sangat membantu keberlanjutan terhadap keberlangsungan TPA Supiturang. Saat ini alatnya canggih dan modern berteknologi Sanitary Landfill,” pungkasnya.
Sementara itu, sebelum menyerahkan piala Adipura 2022. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya menyampaikan, semua pihak diimbau mengantisipasi perubahan iklim yang fenomena. Berdampak pada ekosistem dan lingkungan di sekitarnya.
“Salah satunya sebagaimana terjemahan arahan dari Bapak Presiden Jokowi. Yakni agar bisa menuntaskan pengelolaan sampah lewat peran aktif Pemda bersama masyarakat di semua daerah,” ujar Men-LKH, Siti Nurbaya.
Perihal penanganan sampah, menurut Nurbaya, hendaknya berbasis ibu kota kecamatan. Demikian halnya penguatan paradigma sampah menjadi resources.
“Nantinya bakal bisa menghasilkan sumber energi, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa),” imbuhnya.
Pada penyerahan Adipura 2022. Yang diraih Kota Malang, ada pula Kota Bogor dan Kota Jambi. Penyerahan berlangsung di Auditorium Gedung Manggala Wana Bakti, Jakarta.(Iwn/And/Red).