Banjir Orderan, Produksi Masker Batik Khas Tuban Diminati Hingga Luar Kota


TUBAN, SUARADATA.com-Berawal dari keprihatinan terhadap langkanya masker di toko dan pasar saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

Rumah Jahit Raysthavira yang terletak di Desa Margorejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban sekitar sebulan terakhir memproduksi masker batik khas Tuban.

Pemilik rumah jahit Deni Mariyana saat di temu wartawan dirumahnya, Minggu (12/4)mengungkapkan, ide pembuatan masker batik khas Tuban tersebut terinspirasi dari sepinya orderan menjahit karena wabah corona.

“Awalnya saya mengerjakan jahitan pakaian batik, baik itu berupa baju, seragam, gamis dan sejenisnya. Karena saat ini sedang adanya wabah Covid-19 orderan berkurang dan sepi jadi pindah membuat masker,” keluhnya.

Atas dasar itu, perempuan berkacamata ini mempunyai inisiatif agar para karyawannya tetap produktif dan bekerja. Sehingga, muncul ide membuat masker agar karyawannya tidak menganggur. Uniknya, masker produknya menonjolkan ciri khas yaitu motif batik khas Tuban.

“Bahannya pun sebenarnya dari kain perca sisa potongan pakaian yang sudah dikerjakan anak-anak, dari pada kain tersebut nganggur kita manfaatkan untuk membuat masker,” cetusnya.

Adapun jumlah karyawannya, ia mengaku setiap hari dibantu 9 orang karyawan, yang mampu menyelesaikan 500 hingga 600 masker dengan berbagai motif batik setiap harinya.

“Tergantung pesanan, jika pesanan membludak seperti sekarang bisa lebih dari itu9” papar perempuan yang juga seorang guru Madrasah Ibtidaiyah tersebut.

Untuk jenisnya, selain motif batik khas Tuban, pihaknya juga memproduksi masker dengan motif polos. Namun ia mengaku, untuk saat ini motif batik yang banyak diminati dan banjir orderan.

“Awalnya yang kita produksi adalah motif polos, namun ada usulan agar kami produksi motif batik dan alhamdulillah motif batik yang saat ini banyak orderan,” terangnya.

Sedangkan harganya, ia mematok untuk masker polos kisaran Rp 3.500 hingga Rp 5.000. Sedangkan,untuk motif batik mulai Rp 7.500 hingga Rp 10.000.

“Kelebihan masker motif batik khas Tuban ini dibuat 2 lapis kain yang didalamnya bisa diisi tissue. Sehingga, bisa dipastikan aman dari debu,” imbuhnya.

Kemudian, untuk memasarkan produknya tersebut, Deni memanfaatkan media sosial dan jejaring relasi yang membantu viralkan. Orderan saat ini bukan hanya dari lokal Tuban, tapi juga dari berbagai daerah seperti, Bojonegoro, Malang, Sidoarjo, Surabaya.

“Kalau lokal Tuban ini juga ada pesanan dari RS Medika Mulia, dan Bagian Kesra Setda Tuban,” pungkasnya.(Sal/And/Red).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top