Reporter: Iwan
MALANG, SUARADATA.com-Bank Sampah Delima (BSD) di RW 5 Kelurahan Dinoyo mengajak warganya untuk mengurangi sampah organik di rumahnya. Caranya dengan menukar berupa sembako berisikan beras, gula, minyak goreng.
Hal itu diungkapkan Sekretaris RW 5 Imam Wahyudi saat menggelar perdana penukaran sampah dengan sembako untuk warga RW 5 di BSD, beberapa saat lalu.
“BSD sendiri diluncurkan seminggu yang lalu di RW 5, bertujuan untuk mengurangi penumpukan sampah di rumah warga,” jelas Imam Wahyudi, Senin (7/3/2022).
Ia meminta, sebelum menukarkan sampahnya, ditekankan agar memilah terlebih dahulu sampah organik dan non organik. Tujuannya, memudahkan proses penukaran yang memiliki nilai ekonomi.
“Kami optimis dengan terobosan sampah bertukar sembako dampaknya bakal signifikan. Volume sampah bakal terkurangi banyak jumlahnya, beban TPS dan TPA sangat berkurang,” tandas dia.
Saat ini, menurutnya, warga RW 5 dalam menukarkan dan menyetorkan hasil sampah organik dimasukkan ke buku rekening. Kemudian, dicatat dan dimasukkan dalam sistem pencatatan poin.
“Warga bakal menukarkan hasil poin sampah dengan sembako menjelang bulan ramadhan. Satu contoh, penukaran sampah dengan point 500 mendapatkan 0,5 kg beras atau minyak goreng Sedangkan, point 925 bakal menerima gula 0,5 kg,” bebernya.
Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji melihat terobosan warga RW 5 Kelurahan Dinoyo dinilai aspiratif. Kata dia, kegiatan ini bentuk implementasi pendekatan ekonomi sirkular, bisa menggali nilai ekonomi sampahnya.
“Harapannya, RW lainnya bisa mengikuti dengan ragam kreasinya untuk mengurangi sampah kota,” ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang dalam laporan semester satu tahun 2021. Pengurangan sampah di Kota Malang mencapai 59,660.54 ton pertahun atau sebesar 24.12 persen.(Iwn/And/Red)
