Fokamora Galang Dana Demi Bebaskan Lahan Warga Dekat Exit Tol

Fokamora saat berdiskusi di Jeep Cafe, memantapkan wacana dan bakal merealisasikan pembebasan lahan milik warga di dekat exit tol Madyopuro. foto: Iwan

Reporter: Iwan

MALANG, SUARADATA.com-Forum Komunikasi Rakyat Malang (Fokamora) memiliki niatan mulia. Yakni berkeinginan membebaskan lahan, milik seorang warga. Terutama, yang berada di dekat exit tol Madyopuro, di kawasan Ki Ageng Gribig, Kedungkandang Kota Malang.

Koordinator Fokamora, Sutopo Dewangga menyampaikan, niatan mulia membebaskan lahan milik seorang warga dimulai pada awal bulan ramadhan esok. Pastinya dengan harapan bisa terselesaikan di bulan suci ramadhan. Karena demi memberikan kenyamanan dan keamanan warga.

“Langkah ini demi kemaslahatan bersama warga masyarakat Kota Malang dan sekitarnya,” terang Sutopo, saat berada di Cafe Jeep Sawojajar, Jumat (1/4/2022).

Selain kemaslahatan bersama dalam pembebasan lahan tersebut. Fokamora mempersembahkan sebagai kado istimewa Kota Malang ke-108. Dengan cara bentuk perhatian dan kepedulian rakyat kecil kepada pemerintah.

“Kami melihat dan merasa perlu untuk membebaskan lahan itu. Dan memiliki alasan kuat pada batin anggota Fokamora. Namun belum bisa mengungkapkannya untuk saat ini,” jelas dia.

Sambung dia lagi, identitas pemilik lahan di dekat exit tol tersebut, pada saatnya nanti Fokamora akan menyampaikannya. Sebab, seluruhnya butuh proses dan penggalangan dana dari para aghniya’ atau pun orang yang peduli.

“Penggalangan dana tersebut, harapannya bisa terselesaikan di bulan ramadhan. Kami berkeyakinan bukan lagi berasumsi, dana senilai miliaran rupiah tersebut. Bakal terselesaikan sebulan penuh, karena melobi orang penting di Jakarta,” bebernya.

Kepada warga Kota Malang atau Malang Raya, lanjutnya, mohon dukungan, doa restu serta ikut mengawal bersama. Keuangan yang didapatkan nanti, akan diawasi secara bersama oleh anggota Fokamora.

“Kami pun bakal melibatkan tim audit, baik internal atau eksternal Fokamora. Kita melakukan inisiatif mulia ini, bukan karena ada kepentingan terselubung (politik/proyek). Semuanya karena panggilan hati nurani semata, jika di luaran bernada minor tidak akan digubris,” pungkasnya.(Iwn/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top