MALANG, SUARADATA.com-Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, S.T.,M.M, mengapresiasi inovasi sistem layanan pendidikan diterapkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Malang. Utamanya dalam melayani siswa yang berkebutuhan khusus di sekolah.
“Dari 30 SMP Negeri di Kota Malang, dua di antaranya yakni SMPN 2 dan SMPN 13. Hari ini, menerima penghargaan dari Kementerian PAN-RB. Atas inovasinya, terkait Sinau Mandiri Bersama Anak Satwimaba Istimewa (Simba Asia) diinisiasi SMPN 2. Satu lagi, inovasi Siswa Istimewa Galas Berwirausaha (Nasi Tiga Beras) diinisiasi SMPN 13,” jelas Pj Iwan Kurniawan, Selasa (8/10/2024).
Dikatakan kembali, pendidikan di Kota Malang dinilai sudah bisa merata untuk layanannya. Pemkot Malang melalui Dindikbud telah menghadirkan pelayanan publik (pendidikan), secara optimal dan inklusif. Lebih khusus pelayanan kepada siswa berkebutuhan khusus.
“Mampu melahirkan prestasi seperti saat ini, hendaknya dijadikan penyemangat atau motivator. Bila perlu direplikasi atau diadopsi oleh sekolah yang ingin maju dan berprestasi. Menuju Indonesia emas 2045, layanan pendidikan berkualitas. Tetap diterapkan antara siswa berkebutuhan khusus maupun siswa reguler,” kata Iwan.
Keberhasilan implementasi pendidikan di Kota Malang, menurut orang nomor satu di Pemkot Malang ini, tidak hanya capaian prestasi saat ini saja. Komitmen dalam menciptakan ekosistem inklusif yang berkelanjutan. Berbagai inovasi layanan publik, seperti Belajar Menarik Bersama Siswa Istimewa (Jarik Ma’Siti).
“Ada lagi Braille Eticket and Extraordinary Access for Visual Disabilities (BREXIT). Layanan pojok braille perpustakaan, dokumen kependudukan braille. Serta layanan inklusi braille (Libra) untuk berbagai perizinan. Telah dilahirkannya, menandakan inovasi di Kota Malang terus tumbuh berkembang,” imbuhnya.
Ditambahkannya, pihaknya tetap menekankan pada seluruh jajaran kepada Dindikbud Kota Malang. Senantiasa meningkatkan pelayanan pendidikan, terutama bagi kelompok rentan. Mengantisipasi terjadinya komunikatif yang kurang di lapangan.
“Oleh karenanya, dibutuhkan kerjasama dan kolaborasi serta sinergitas yang bagus. Antara Pemkot melalui Dindikbud dan stakeholder serta kelompok masyarakat yang berkepentingan dengan lembaga pendidikan,” tambah mantan alumnus Universitas Pancasila tersebut.
Sebelumnya, Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas dalam sambutan dan arahannya menyampaikan, di semua daerah diharapkan dapat meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar instansi pemerintah dalam meningkatkan pelayanan publiknya. Khususnya layanan pendidikan yang berkualitas.
“Bisa mewujudkan reformasi birokrasi yang berdampak prestasi, sehingga masyarakat benar-benar merasakan kehadiran pemerintah atas dampaknya tersebut. Acara gebyar pelayanan prima digelar Kementerian PAN-RB ini, bagian dari mewujudkan ekosistem pelayanan publik transformatif, inovatif, dan Inklusif. Memotivasi daerah lebih meningkatkan pelayanan publiknya,” kata Azwar Anas.
Setelahnya itu, Menteri PAN-RB , Abdullah Azwar Anas menyerahkan penghargaan Top Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Replikasi Tahun 2024. Atas inovasi Simba Asia, satu lagi penghargaan inovasi Nasi Tiga Beras. Diserahkan secara simbolis kepada Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan.
Selain Kota Malang, ada daerah lainnya berjumlah 10 penerima penghargaan Penghargaan Pembinaan Pelayanan Publik Ramah Kelompok Rentan. Dan ada lagi 21 penerima Penghargaan Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Terakhir, 75 penerima Penghargaan Pemantauan Keberlanjutan dan Replikasi Inovasi Pelayanan Publik. Acara tersebut digelar di Sheraton Grand Hotel, Gandaria City Jakarta, Selasa (8/10/2024).(Prokopim Setda Kota Malang/Iwan)
