TUBAN – Generasi Muda Umat Beragama (Gema Utama) gelar seminar kebangsaan untuk memperkuat rasa nasionalisme dan toleransi antar umat beragama. Selain itu, mencegah berkembangnya paham radikalisme dilingkungan sekolah yang dapat menggerogoti kerukunan antar umat beragama.
Seminar bertajuk “Merajut Kebersamaan Antar Umat Beragama, dalam Membangun Nasionalisme dan Kebangsaan” itu dipusatkan di Gedung pertemuan SMAN 1 Tuban dengan menghadirkan dua pembicara yakni Faisal Fatawi, Dosen UIN Malik Ibrahim Malang, dan Jamal Ghofir Dosen STITMA dan Pengurus FKUB Tuban.
“Pemahaman keragaman menjadi penting kita tanamkan pada generasi muda khususnya para pelajar. Sebab merekalah generasi penerus yang akan mengawal dan menjaga persatuan dan kesatuan dalam bangsa ini,” ujar Jamal Ghofir, Sabtu (26/7).
Jamal menambahkan, remaja saat ini ajaran agama bisa didapat secara instan melalui dunia maya. Hal ini sangat rentan dengan faham-faham yang jauh dari nilai tradisi dan budaya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Ini menjadi penting untuk ditanamkan, agar mereka mengetahui akan pentingnya toleransi,” katanya.
Dosen UIN Malik Ibrahim Malang, Faisal Fatawi menyampaikan, pemuda masa kini hidup di era milenial, dimana semakin banyak media informasi yang dapat diakses oleh remaja. Mereka dipandang rentan terpengaruh faham-faham radikal, hal tersebut sebagai imbas negatif dari kemajuan informasi dan teknologi yang tidak disikapi dengan baik oleh pengguna informasi.
“Dulu, televisi saja jarang dijumpai, namun sekarang informasi sudah sedemikian mudahnya diakses, bahkan dalam genggaman. Ini jika tidak difilter dengan baik, maka akan berpotensi memberikan pengaruh pada generasi milenial ini,” kata Faisal.
Sementara itu, salah satu peserta Rambanang Sidan Lanang mengatakan, kegiatan silaturahmi antar umat beragama menjadi salah satu cara menangkal faham radikalisme, dan faham anti toleransi antar umat beragama. Bangsa Indonesia juga dipandang perlu meningkatkan kebersamaan demi menjaga bangsa persatuan dan kesatuan
“Ini bagus karena sekarang ini Indonesia sudah banyak faham radikal. Dengan kegiatan seperti ini bisa dirasakan Tuban dan Indonesia lebih tenang,” katanya.
Menurut pelajar kelas satu ini, kegiatan silaturahmi antar umat beragama, harus dilakukan lebih inten, tidak hanya disekolahan, dan pelajar, namun juga tokoh-tokoh dan pimpinan antar umat beragama.
“Kira-kira harus dilakukan lebih intens aja. Dan jangan sampai hilang kegiatan semacam ini,” imbuhnya.
Untuk dikehatui, kegiatan diikuti sedikitnya 250 pelajar lintas agama yang ada di SMAN 1 Tuban. Kegiatan serupa direncanakan rutin untuk menjaga silaturahmi antar umat beragama (GW).
0 Comments