Go Internasional, Pelajar MAN 2 Tuban Angkat “Serat Babad Tuban” ke Panggung Dunia di Ajang IICYMS 2025
TUBAN, SUARADATA.com-Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Tuban.
Tahun ini madrasah yang berlokasi di Kecamatan Rengel itu berhasil melangkah ke kancah internasional dengan mengikuti ajang bergengsi International Invention Competition for Young Moslem Scientists (IICYMS) 2025.
Mengusung karya bertema sosial-humaniora, tim MAN 2 Tuban memilih topik yang unik dan sarat nilai sejarah: “Serat Babad Tuban”.
Karya ini tidak hanya diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, tetapi juga dianalisis secara mendalam menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) serta pendekatan SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats).
Guru pembina, Moh. Rofiul Alim menjelaskan, sejarah lokal Tuban memiliki potensi besar untuk dikenalkan kepada dunia, terlebih melalui medium digital yang dekat dengan generasi muda.
“Literasi remaja saat ini kurang bagus, tetapi penggunaan media sosial dan digital tinggi. Sehingga mereka ingin membuat sejarah lokal,”kata Guru pembina MAN 2 Tuban, Moh. Rofiul Alim saat ditemui, Selasa (3/6/2025).
Menurutnya, dengan mengambil sejarah lokal ini, agar dikenal melalui digital. Prosesnya timnya telah mencari sumber jejak “Serat Babad Tuban” untuk proses digitalisasi dan diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dan ke Bahasa Inggris.
“Tentu tahapan-tahapan itu kita lewati dengan sistematis melalui metode penelitian dan pengembangan serta analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats),” ambahnya.
Lanjutnya, melalui analisis SWOT itu maka anak-anak akan mengetahui tantangan, peluang dan sebagainya dari karyanya.
“Target kita memang medali emas, sebab target itu harus yang terbaik,” targetnya.
Dalam menghadapi event yang akan berlangsung pada Juli 2025 itu, dirinya mempersiapkan 4 siswa dalam proses pembinaan dan pendampingan untuk saling melengkapi. Mereka yaitu Icha Anisa Putri, Jebe Liu Muhammad, Alia Beauty Nur Safitri dan Puspita Ramadhani yang semuanya pelajar kelas XI.
“Masing-masing siswa memiliki keunggulan, ada yang unggul dalam teknologi, pembacaan sejarah dan keempatnya tentu harus menguasai Bahasa Inggrisnya,” tegasnya.
Terkait alasan mengangkat tema “Serat Babat Tuban” ia mengaku, inovasi jika mengangkat nilai-nilai sejarah lokal akan menumbuhkan dan melahirkan peradaban. Hal itu sejalan dengan ungkapan “Bangsa yang hebat adalah bangsa yang tidak lupa sejarahnya”.
“Maka saya ingin membawa anak-anak ini secara akademik juara internasional, mereka juga memiliki nilai budi yang luhur dan menjadi generasi penerus bangsa,” harap Pak Alim.
Sementara itu, salah satu siswa calon peserta IICYMS 2025 dari tim MAN 2 Tuban, Icha Anisa Putri menegaskan, saat ini ia bersama tim telah mematangkan materi paper yang akan diikutkan dalam lomba bergengsi taraf internasional itu.
“Saat ini kita telah menyusun dan memperdalam Bahasa Inggris guna bekal Go International,” seru siswa kelas XI itu.
Dan saat ini, secara tim persiapan telah mencapai 90 persen sebelum batas registrasi dan submit karya maksimal 20 Juni nanti.
“Ini adalah kompetisi internasional pertama kami, jadi kami harap hasil yang terbaik dan menjadi pengalaman guna event selanjutnya,” harap siswa yang juga juara 1 Business Plan Competition (BPC) EI-ZICOMP Tingkat SMA/SMK/MA se- Indonesia 2025 itu.
Di tempat yang sama, Kepala Sekolah MAN 2 Tuban, Qomaruddin menambahkan, dengan motto Bermutu dan Mendunia ini menjadi inspirasi. Kemampuan atau talenta yang dimiliki siswa harus dapat disalurkan, salah satunya melalui ajang internasional ini.
“Meskipun kesannya sekolah ini “Ndeso” namun benar-benar memiliki kemampuan yang mendunia,” harapannya.
Pihaknya mengaku bersyukur memiliki guru pembina yang memilki skill dan kemampuan di bidang karya ilmiah remaja ini. Dengan begitu dapat mengeksplorasi kemampuan anak-anak agar mendunia.(Sal/And/Red)