Gus Fawait: Antisipasi Inflasi, Operasi Pasar Perlu Libatkan Pelaku UMKM

Gus Muhammad Fawait saat mengisi pengajian yang diikuti ribuan jamaah. foto : istimewa.

SURABAYA, SUARADATA.com-Menjelang ramadan dan mendekati hari raya Idul Fitri potensi inflasi ekonomi sangat tinggi. Kondisi ini akan menimbulkan lonjakan harga-harga kebutuhan pokok, sehingga daya beli masyarakat melemah.

Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jawa Timur, Muhammad Fawait mengatakan, sebagaimana pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pemprov maupun pemkab/Pemkot akan mengantisipasi atau menekan angka inflasi dengan melakukan operasi pasar (OP). Langkah tersebut cukup efektif untuk menekan lonjakan harga-harga kebutuhan pokok. Namun agar lebih efektif, pihaknya mengusulkan agar pelaksanaan operasi pasar melibatkan UMKM.

“Kami mengusulkan pemprov melaksanakan operasi pasar dengan melibatkan UMKM – UMKM yang menjual kebutuhan pokok, seperti beras dan gula,” kata politikus muda yang akrab disapa Gus Fawait itu, Selasa (14/3/2023).

Ia menambahkan, langkah itu adalah operasi pasar yang dimodifikasi. Karena secara teori operasi pasar cukup efektif untuk menekan inflasi. Tapi belum maksimal.

Gus Fawait melanjutkan, dengan melibatkan UMKM, maka dampak positif operasi pasar dapat lebih dirasakan manfaatnya. Karena tidak hanya konsumen yang mendapat manfaat, tetapi juga para pelaku UMKM.

“Selama ini konsep operasi pasar hanya dilakukan dengan menempatkan mobil di lingkungan pasar-pasar. Kami usulkan konsep bazar dalam melaksanakan operasi pasar,” ujar Presiden Laskar Sholawat Nusantara tersebut.

Melalui konsep bazar, operasi pasar bisa dilaksanakan di permukiman warga. Dengan begitu, manfaatnya bisa lebih dirasakan langsung oleh masyarakat. Bisa juga bazar dilaksanakan di lingkungan acara pengajian umum atau istigosah yang diikuti ratusan hingga ribuan jamaah.

Bendahara GP Ansor Jatim ini menilai, operasi pasar di lingkungan pasar kurang efektif. Karena belum tentu masyarakat yang mendapatkan manfaat langsung. Bisa jadi pedagang di dalam pasar sendiri yang memborong kebutuhan pokok.

“Dengan konsep bazar, ibarat pepatah sekali dayung maka 2 sampai 3 pulau terlampaui. Tidak hanya masyarakat yang mendapat manfaat, para pelaku UMKM pun juga. Dengan begitu pertumbuhan ekonomi yang riil pun terjadi di bawah,” tutup Bendahara Partai Gerindra Jatim itu.(Di/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top