Halbil Virtual, Kakankemenag Tuban Ingatkan Tusi Penyuluh Agama Islam

Halal bihalal virtual Kemenag Tuban dengan seluruh penyuluh agama. Foto: Edy Suprayogi

Reporter: Edy Suprayogi

TUBAN, SUARADATA.com-Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban menggelar kegiatan Halal Bihalal (Halbil) secara virtual dengan seluruh penyuluh Agama Islam, baik PNS maupun Non PNS, Selasa (9/6/2020).

Selama acara halal bihalal, Kepala Kemenag Tuban, Sahid mengingatkan, tugas dan fungsi Penyuluh Agama Islam baik berstatus negeri maupun honorer. Tugas dan fungsi penyuluh agama yakni mengedukasi dan mampu mentransfer ilmu kepada masyarakat. Kemudian, fungsi konsultatif yaitu membuka peluang pertanyaan kepada masyarakat.

“Selanjutnya, memberikan wawasan kepada masyarakat, seeperti penundaan ibadah haji. Informasi lain terkait pendidikan, santri kembali ke pesantren, fungsi informatif seperti semua informasi dari pemerintah utamanya Kementerian Agama. Terakhir fungsi advokatif atau perlindungan,” jelasnya.

Kepala Kantor juga menyampaikan, supaya penyuluh agama islam melaksanakan tugas secara profesional. Baik bidang kerukunan umat beragama, radikalisme, pengentasan dan buta huruf. Kemudian, selalu menjaga perilaku dan kredibilitas serta jangan sampai disoroti masyarakat.

“Karena ada perilaku kita yang menyimpang. Kalau ada informasi yang belum tahu sumber dan kebenarannya. Utamanya yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah mohon di cari sumbernya terlebih dahulu. Benar atau tidak, jangan tergesa-gesa disampaikan ke masyarakat, mari terus koordinasi untuk kebaikan bersama,” bebernya.

Disisi lain, memasuki new normal, sebagai Penyuluh Agama Islam yang merupakan garda terdepan Kemenag harus bisa memberikan contoh untuk tetap memakai masker. Selain itu, selalu jaga jarak, rajin cuci tangan dan memberikan edukasi kepada masyarakat Tuban untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.

Disisi lain, Halal bihalal dengan cara virtual memang tidak umum seperti yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Namun, cara tersebut dinilai yang terbaik ditengah pandemi Covid-19.

“Sebagai Kepala Kantor saya memohon maaf atas semua kesalahan, baik yang saya sengaja ataupun tidak. Kita bersih kembali seperti bayi yang tidak punya noda dan dosa,” ungkapnya.

Meskipun dilakukan dengan cara virtual, Sahid mengaku, jika hal itu tidak mengurangi makna halal bihalal untuk saling memaafkan satu sama lain. Momentum halal bihalal di tengah pandemi ini sebagai salah satu cara untuk saling menguatkan.

“Selain itu, saling mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi penyebaran,” tutup Sahid.(Ed/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top