SURABAYA, SUARADATA.com-Menjelang akhir jabatan Presiden Joko Widodo banyak harapan datang dari berbagai elemen. Salah satunya berasal dari Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN).
Dalam amanatnya, FJN berharap Jokowi memberikan kado bagi warga nahdliyin sebelum berakhir masa jabatannya. Diantaranya, menobatkan KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai pahlawan nasional.
“Kami berharap diakhir jabatannya, Presiden Jokowi memberikan Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional. Ini bukan hanya kado untuk warga nahdliyin tapi bagi bangsa Indonesia, karena Gus Dur milik semua kalangan,” kata Ketua FJN, Muhamad Didi Rosadi, dalam peringatan harlah ke-3, Sabtu (13/5/2023).
Ia menambahkan, alasan pemberian gelar lantaran Presiden RI ke-4 itu mempunyai jasa yang luar biasa kepada bangsa ini. Termasuk dalam bidang kemanusiaan. Selain itu, tahapan pengajuan sebagai syarat pengesahan sebagai pahlawan nasional juga sudah dilalui. Mulai usulan dari Pemprov Jatim hingga seminar ilmiah.
“Bahkan proses pengajuan gelar pahlawan Gus Dur juga ikut didorong oleh Bu Khofifah saat beliau menjadi Menteri Sosial. Sekarang bola tinggal di tangan Jokowi. Semoga pada 10 November 2023 gelar pahlawan Gus Dur bisa dikukuhkan,” ujar pria yang akrab disapa Diday itu.
Selanjutnya, FJN juga mendorong sejumlah ulama asal Jawa Timur untuk dinobatkan oleh pemerintah RI sebagai pahlawan nasional. Mereka memiliki jasa yang luar biasa kepada bangsa ini. Baik dalam perjuangan kemerdekaan, mau oun kehidupan bernegara.
Mereka adalah, Syaikhona Kholil (Bangkalan), KH. Ridwan Abdullah, KH. Hasan Gipo dan KH. Abdul Halim Leuwimunding (Surabaya).
“Pihak keluarga memang tidak pernah menuntut gelar pahlawan kepada pemerintah. Tapi kami sebagai generasi muda NU berharap gelar pahlawan itu diberikan negara, sebagai sumber referensi bagi generasi di masa depan,” tutur Diday.(Di/And/Red)
