Klenteng Tuban Rayakan Imlek Secara Sederhana

Reporter : Royvi Novriansyah

TUBAN, SUARADATA.com-Adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akibat wabah Covid-19 di Indonesia membuat perayaan tahun baru Imlek ke-2572 tahun 2021 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Ketua Penilik Demisioner Klenteng Kwan Sing Bio, Alim Sugiantoro mengatakan bahwa perayaan Imlek di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio akan dilakukan dengan cara sederhana dan tidak menimbulkan keramaian seperti tahun sebelumnya.

“Karena saat ini situasinya pandemi, sehingga kami umat Konghucu merayakan Imlek dengan sederhana saja,” terangnya, Senin (8/02/2021).

Alim menjelaskan, hal tersebut dilakukan untuk mencegah wabah Covid-19 semakin merebak.  Sehingga, perayaan tahun ini klenteng terbesar di Asia Tenggara ini hanya berbenah dengan memasang lampion dan pernak-pernik Imlek. Termasuk patung Kerbau Logam seluruh bagian ditata dibersihkan dan dihias dengan tujuan agar ritual sembahyang bisa berjalan nyaman.

“Kita hanya melakukan ritual doa saja pada tanggal 11 Februari nanti, tidak ada pagelaran Barongsai, Liong serta pembagian angpau secara massal,” ujarnya.

Lebih lanjut, Alim juga menyebutkan, pada ritual doa bersama nanti akan dikhususkan untuk mendoakan agar Indonesia segera terbebas dari virus Covid-19. Sehingga, masyarakat bisa kembali menjalani hidup yang normal seperti dahulu.

“Kita adakan pembagian beras untuk membantu meringankan ekonomi warga di sekitar Klenteng yang akan di bagikan langsung ke rumah masing-masing,” jelasnya.

Ketua Pembina Khonghucu TITD Klenteng Tuban ini juga menjelaskan, Imlek ke-2572 yang jatuh pada tahun Kerbau Logam. Intinya harus lebih giat bekerja dan berusaha menjadikan Indonesia menjadi lebih aman, terhindar dari marabahaya

“Semoga wabah virus corona segera hilang, agar masyarakat bisa kembali beraktivitas serta perekonomian kembali seperti sediakala,” harapnya.

Selanjutnya, Alim juga mengatakan tidak ada pelarangan masuk terhadap wisatawan yang mau berkunjung dan berlibur di area klenteng. Namun, akan terjadi pembatasan jumlah agar tidak melanggar protokol kesehatan.

“Yang datang mau sembahyang akan dipersilahkan untuk beribadah, namun yang hanya berkunjung jumlahnya sementara akan dibatasi,” bebernya.

Tokoh Konghucu ini menambahkan, hal tersebut terpaksa dilakukan agar tidak terjadi kerumunan. Selain itu, klenteng menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sehingga, pengunjung wajib pakai masker, harus mencuci tangan, diperiksa suhu tubuh dengan memakai Thermo gun dan melewati ruang penyemprot desinfektan sebelum memasuki area sembahyang.

“Kita sudah mengeluarkan statement bahwa akan menjaga protokol kesehatan dan merayakan Imlek secara sederhana,” tutupnya.(Roy/Mau/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top