Kodim Tuban Gelar Reboisasi Sejuta Pohon

Reporter: Nursalam

TUBAN, SUARADATA.com-Kodim 0811 Tuban menggelar aksi reboisasi sejuta pohon di BKPH Mulyoagung, Desa Guwoterus, Kecamatan Montong, Jum’at (27/11/2020). Kegiatan tersebut dalam rangka menjaga kelestarian hutan di wilayah Kabupaten Tuban.

Acara itu diikuti sekitar 200 orang dari anggota Kodim 0811, Polres Tuban, Perhutani KPH Parengan, BPBD Kabupaten Tuban dan Pramuka Saka Wira Kartika. Sedangkan, giat itu dalam rangka peringatan “Hari Menanam Pohon Indonesia” (HMPI) yang jatuh pada 28 November.

Dalam kesempatan ini, Kodim 0811 Tuban menanam sejuta Pohon yang terdiri dari pohon sengon, trembesi dan balsa. Dengan tujuan untuk menghijaukan hutan yang selama ini tandus dan kosong.

“Harapannya dengan menanam pohon ini, dapat mencegah musibah tanah longsor, bahaya banjir dan menyerap emisi karbon yang merupakan penyebab dari pemanasan global,” kata Dandim 0811 Tuban Letkol Inf Viliala Romadhon.

Lebih lanjut ia mengatakan, kegiatan menanam pohon ini tidak hanya berhenti pada bahasan lingkungan saja. Akan tetapi ingin menitipkan pohon-pohon ini sebagai alternatif investasi masyarakat kedepannya. Sehingga, memberikan dukungan terhadap program konservasi hutan dengan melaksanakan penanaman pohon di sekitar hutan.

“Keberadaan pohon yang akan kita tanam ini mempunyai fungsi yang sangat bermanfaat bagi kita,” ungkapnya.

Tambah Dandim, pohon yang di tanam ini memiliki fungsi yang sangat banyak. Diantaranya, memperkokoh kontur tanah dari gerusan air hujan dan limpasan air, oemecah hempasan angin atau windbreaker, memperindah lingkungan setempat yang nantinya nampak hijau serta asri.

“Selain itu, manfaat yang diperoleh lainnya antara lain, bahwa populasi pohon pada saatnya dapat memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, ADM KPH Parengan Ida S mengatakan, penanaman pohon ini dalam rangka penghijauan untuk masa depan.
Hutan saat ini banyak dilakukan pembalakan liar hingga flora dan fauna punah.

Karena keberadan alam saat ini tidak bisa dijaga, Ini yang harus dihentikan. Supaya warisan nenek moyang ini harus diberikan juga kepada anak cucu kita, jangan sampai dihabiskan sekarang.

“kami dari pihak perhutani membuka lebar kepada semua pihak untuk menghijaukan kembali hutan yang semula tandus. Dan kami harapkan dengan melestarikan hutan, kita dapat melihat hutan yang asri dan hijau, serta bisa menghasilkan oksigen yang alami,” pungkasnya.(Sal/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top