Events

Koperasi Desa Rengel, Tuban Jadi Role Model Koperasi Merah Putih

Sekretaris Kementerian Koperasi Republik Indonesia, Ahmad Zabadi saat memberikan pengarahan di acara sosialisasi Koperasi Desa Merah Putih di Desa Rengel, Kecamatan Rengel, Tuban Jawa Timur.

TUBAN, SUARADATA.com-Pemerintah Kabupaten Tuban menunjukkan dukungan penuh terhadap program strategis nasional Koperasi Desa Merah Putih yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto.

Dukungan ini ditegaskan oleh Wakil Bupati Tuban, Joko Sarwono saat mendampingi kunjungan kerja Sekretaris Kementerian Koperasi RI, Ahmad Zabadi, di Balai Desa Rengel, Jumat (18/4/2025).

Dalam acara sosialisasi dan percepatan pembentukan koperasi tersebut, Ahmad Zabadi menjelaskan, Koperasi Desa Merah Putih hadir sebagai solusi konkret untuk mengentaskan kemiskinan dan memperkuat ekonomi desa secara berkelanjutan.

“Koperasi harus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi desa. Program ini bentuk nyata keberpihakan negara terhadap masyarakat akar rumput,” ungkapnya.

Ia menegaskan, koperasi ini akan sepenuhnya dimiliki dan dikelola oleh masyarakat desa. Bahkan antar-desa guna menumbuhkan semangat gotong royong dan partisipasi warga.

“Koperasi ini dari oleh dan untuk anggota masyarakat desa itu sendiri. Tidak bisa lintas desa,” tambahnya.

Tak tanggung-tanggung, Koperasi Desa Merah Putih akan mengembangkan tujuh unit bisnis unggulan. Yaitu kantor koperasi, kios pengadaan sembako, unit simpan pinjam, klinik kesehatan desa/kelurahan, apotek desa/kelurahan, sistem pergudangan atau cold storage, serta sarana logistik.

“Skema pembiayaan sedang dalam tahap pembahasan. Saat ini, fokus kita adalah pada kesiapan pembentukan koperasi di setiap desa,” terangnya.

Dalah hal ini, pihaknya menargetkan pembentukan koperasi rampung sebelum akhir Juni 2025 agar siap diluncurkan oleh Presiden pada Juli 2025 secara nasional. Ia juga menyebut Desa Rengel berpeluang besar menjadi role model Koperasi Merah Putih di Jawa Timur.

Sementara itu, Wabup Tuban, Joko Sarwono, menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menyebut program ini sangat sejalan dengan visi Kabupaten Tuban dalam memperkuat ekonomi lokal dan memberdayakan masyarakat desa.

“Ini momentum emas untuk membangkitkan ekonomi desa dari akar. Pemkab siap mendampingi penuh, baik dari sisi regulasi maupun pembinaan SDM koperasi,” tuturnya.

Ia juga menekankan pentingnya penggunaan Dana Desa secara akuntabel, termasuk alokasi 20 persen untuk ketahanan pangan, sesuai arahan Presiden.

Tak kalah penting, Joko menyoroti perlunya standar operasional prosedur (SOP) dan model bisnis koperasi yang jelas agar koperasi benar-benar menjadi motor transformasi ekonomi desa.

“Kita butuh pengurus koperasi yang punya semangat wirausaha dan siap mendukung program-program nasional, seperti MBG dan lainnya,” tambahnya.

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Tuban, Agus Wijaya, menyampaikan bahwa perkembangan koperasi di Tuban terus menunjukkan tren positif. Hingga Triwulan I 2025, koperasi aktif mencapai 679 unit—naik signifikan dari 644 unit pada 2023. Nilai aset koperasi juga melonjak dari Rp585 miliar (2021) menjadi Rp781 miliar (2024).

“Dengan sinergi antara pusat dan daerah serta potensi besar desa-desa di Tuban, kabupaten ini siap tampil sebagai motor penggerak Koperasi Merah Putih, tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi juga nasional,” tutupnya.

Untuk diketahui, acara ini turut dihadiri jajaran Kementerian Koperasi RI, Forkopimda Tuban, Camat Rengel, perangkat desa, BPD Rengel, tokoh masyarakat, dan penggerak koperasi desa.(Sal/And/Red)

Suara Data Network

assalamualaikum

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button