Mbak Ana-De Anwar Komitmen Kontrak Jam’iyah

Mbak Ana-De Anwar bersama tokoh NU.

Reporter: Nursalam

TUBAN, SUARADATA.com-Bakal pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Tuban Khozanah Hidayati dan H. Mohammad Anwar nenyatakan, jika diberikan kepercayaan oleh masyarakat untuk memimpin Kabupaten Tuban maka akan komitmen melaksanakan Kontrak jam’iyah.

Salah satunya yaitu membangun kokohnya ukhuwah insaniyah, ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah dan juga ukhuwah Nahdliyah, serta hal-hal yang bisa mengancam keutuhan NKRI dan kesatuan ummat, akan dengan sistematis dihindarkan.

Selain itu, ia akan menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya, serta dalam setiap mengambil keputusan-keputusan penting terkait dengan kepentingan ummat. Bahkan, akan berkoordinasi dan konsultasi dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Tuban.

Hal itu disampaikan Mbak Ana- De Anwar pada acara silaturahmi seluruh kader NU bersama Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar yang diikuti oleh PCNU,
MWC NU se-Kabupaten Tuban yang digelar di Gedung Bina Anak Sholeh (BAS) pada, Sabtu (19/09/20).

“Jika Allah SWT dan masyarakat menghendaki menjadi Bupati Tuban, kami akan komitmen melaksanakan semua kontrak jam’iyah, dan slalu berkoordinasi dengan para kiyai dalam hal pengambilan keputusan,” ungkapa Mbak Ana sapaan akrabnya.

Untuk menciptakan suasana masyarakat yang rukun, aman dan damai dan menjauhkan Kabupaten Tuban dari faham-faham radikal, baik berbasis agama, sosial, budaya dan ekonomi, pihaknya akan konsultasikan dengan para kiyai terhadap masuknya ajaran ajaran lain.

“Kita pinginnya berjalan untuk kebaikan dan kemaslahatan, alangkah lebih eloknya kita kader Nahdiyin kader NU ya kita harus sejalan dan senafas dengan para yai,” tambahnya.

Sementara itu Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar, berpesan untuk masyarakat Tuban dan NU agar mennaga kesatuan serta kerukunan. NU tidak bisa menghalangi orang untuk beda pilihan, tapi kewajiban ulama tetap mengarahkan.

Jika ada yang lebih tepat untuk NKRI dan kemaslahatan Islam, serta lebih baimĀ untuk menjaga tradisi budaya ahlussunah waljamaah, maka kewajiban kiai adalah memahamkan kepada masyarakat.

“Untuk upaya yang diridhoi Allah, kita ngak boleh diam, oleh karena itu kia wajib memeberi penjelasan kepada masyarakat,” paparnya.

Dalam hal ini pihaknya menegaskan, selanjutnya masyarakat milih yang mana karena NU secara resmi tidak boleh mengintruksikan. Tapi wajib memeberi penjelasan agar masyarakat tidak bingung. Tapi doktrin dan intruksi usaha pemenang itu urusannya timsukses dan partai bukan urusannya NU

“Siapapun yang jadi nanti yang penting baik untuk Tuban, baik untuk kemakmuran masyarakat dan terbaik untuk persatuan Tuban dan terbaik NU di Tuban. Jarena NU mayoritas dan diperhatikan tentu juga memperhatikan mayoritas,” harapnya.(Sal/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top