Mengenal Sosok Mas Iin, Peraih Penghargaan Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2020

Mas Iin saat menerima penghargaan Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2020. foto: istimewa.

SIDOARJO, SUARADATA.com-Mengenal lebih dekat sosok Achmad Amir Aslichin atau biasa disapa Mas Iin peraih penghargaan Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2020 versi Forum Jurnalis Nahdliyin.

Mas Iin begitu panggilan akrabnya merupakan Tokoh Muda Nahdliyin yang kini menjabat sebagai Anggota DPRD Jatim dari Fraksi PKB. Sebelum menduduki Gedung Indrapura, ia pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Sidoarjo selama dua periode. Bahkan, ia saat ini dipercaya sebagai Ketua DKW Garda Bangsa Jatim. Tentu prestasi ini sungguh luar biasa mengingat diusianya yang masih muda.

“Beliau (Mas Iin) ini sosok yang memiliki visioner dan konsep yang bagus dalam menata wilayahnya,” ujar Koordinator Forkom Jurnalis Nahdliyin, Didi Rosadi, Jum’at (30/10/2020).

Menurutnya, sosok Mas Iin sebagai sosok politisi muda yang visioner. Bahkan, punya konsep yang bagus untuk menata wilayah. Meski, batal maju dalam pilkada Sidoarjo, namun konsep itu bisa dipakai oleh Bupati terpilih.

Selain itu, mantan anggota DPRD Sidoarjo dua periode tersebut juga dikenal sebagai pemuda penggerak. Bukan hanya, Garda Bangsa Jawa Timur yang dipimpin. Tapi pemuda Sidoarjo pada umumnya.

“Selain itu, Mas Iin juga politisi yang santun dan taat azas. Ia tidak protes meskipun tidak direkom partai. Padahal kita tahu surveinya paling tinggi. Ini salah satu yang yang menginspirasi kita,” terang Didai jurnalis yang juga Humas GP Ansor Surabaya.

Sementara itu, Mas Iin menanggapi terkait penghargaan yang diterima dari Forkom Jurnalis Nahdliyin pada peringatan Hari Santri Nasional dan Sumpah Pemuda ke-92. Atas penghargaan tersebut pihaknya mengaku terkejut. Karena sempat dipikir hoax atau prank. Sebab, ia mengaku hanya politisi lokal tingkat kabupaten. Karena itu tak menyangka mendapat penghargaan.

“Pertama kali dapat berita, saya pikirr hoax. Setelah saya cek ke rekan wartawan yang saya kenal ternyata benar. Saya berterima kasih, ternyata apa yang saya perbuat diapresiasi teman-teman jurnalis nahdliyin,” tutur Mas Iin.

Disisi lain, Mas Iin mendorong para anak muda nahdliyin eksis diera digital ini. Sebab, pada era ini tantangan semakin besar. Namun bila jeli, peluang pun terbuka lebar.

Ia mencontohkan, sejumlah platform digital bisa menjadi sarana buat berkreasi, mempromosikan usaha, hingga menghasilkan uang. Lulusan University of Melbourne ini menyontohkan banyaknya anak muda yang saat ini menekuni profesi sebagai youtuber.

“Anak muda nahdliyin tidak boleh gaptek, harus mampu memanfaatkan peluang. Bikin konten yang menarik lalu diupload di youtube bisa menghasilkan uang. Sekarang yang penting harus kreatif,”paparnya.

Ia berharap, media sosial juga bisa dimanfaatkan generasi muda untuk berdakwah. Apalagi generasi muda NU, punya tanggungjawab moral untuk menyampaikan kebaikan.

Namun, Ketua DKW Garda Bangsa Jatim ini prihatin dengan degradasi moral yang terjadi pada generasi muda akibat efek negatif media sosial berbasis internet. Karena keterbukaan akses informasi tetjadi seiring dengan kemajuan teknologi seperti dua sisi mata uang. Ada sisi positif dan negatif.

“Karena itu para aktivis muda NU, kader IPNU, PMII dan Ansor harus mengisi ruang media sosial. Karena saat ini dakwah tak cukup di tempat ibadah tapi juga di medsos. Facebook, Youtube, Twitter serta whattsap harus diisi oleh nahdliyin, khususnya generasi muda,” beber anggota Fraksi PKB DPRD Jatim itu.(Di/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top