Events

Pajak Tuban Tembus Rp 155 Miliar, Pelaporan SPT Masih Tersendat 13 Persen

Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tuban, Hanis Purwanto, saat kegiatan Media Breafing APBN Kabupaten Tuban di kantor KPPN.

TUBAN, SUARADATA.com-Kinerja penerimaan pajak di Kabupaten Tuban menunjukkan tren positif. Hingga 30 September 2025, realisasi penerimaan pajak mencapai Rp155,94 miliar atau 39,03 persen dari target sebesar Rp399,55 miliar.

Meski capaian tersebut mengesankan, tapi masih terdapat 13 persen Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang belum dilaporkan.

Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tuban, Hanis Purwanto mengungkapkan, peningkatan penerimaan pajak terbesar berasal dari Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

“Realisasi PPh mencapai Rp69,38 miliar, sedangkan PPN sebesar Rp61,62 miliar. Untuk PBB naik 108 persen dibanding tahun sebelumnya, dan pajak lainnya bahkan meningkat hingga 500 persen lebih. Ini menunjukkan capaian positif,” ujarnya, Rabu (29/10/2025).

Lanjutnya, dari target 56.033 SPT di tahun 2025, baru terealisasi pelaporan SPT sebanyak 50.084 SPT. Terdapat angka kekurangan 7.436 SPT atau sekitar 13 persen dari tarjed.

Dari kekurangan yang ada, terdapat 4.000 SPT diatas PTKP dan sisanya pajak nihil atau dibawah PTKP. Dalam secuil data yang ada sekitar 5.000 ASN di lingkup pemerintah Kabupaten Tuban sudah melaporkan SPT. Menyisakan sekitar 130 orang pegawai atau ASN masih belum melaporkan pajaknya sesuai jadwal. Akan tetapi masih memiliki kesempatan hingga akhir periode tahun ini.

Selain fokus dalam pelaporan pajak penghasilan, kantor dibawah Kementrian Keuangan ini juga sedang mengerjakan Pekerjaan Rumahnya. Yakni memperkuat implementasi sistem Coretax.

Sesuai data, sekitar 310.000 wajib pajak Tuban belum mengaktifkan akun coretax. Baru 88.670 yang sudah melakukan pengaktifan. Terdiri dari 81.295 akun orang pribadi, 6.140 akun wajib pajak badan dan sisanya, 1.235 akun dari instansi pemerintahan.

“Sekitar 220 ribu akun yang masih menjadi tarjed kami dan kesadaran masyarakat tuban untuk mengaktifkan aplikasi ini. Sekarang aplikasinya sudah berbeda dengan sebelumnya. Dalan pengoperasiannya tidak lemot, karena selalu ada pembaharuan oleh ahli teknologinya, “ imbuh Hanis.

Kinerja nyata, pihaknya terus melakukan sosialisasi. Dengan mendatangi kantor desa hingga kantor kecamatan. Selain itu juga di berbagai titik publik, termasuk pusat perbelanjaan perkotaan dan pedesaan.

Bahkan yang terbaru, juga menyasak sosialisasi lembaga non pemerintahan. Seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tuban dan organisasi lainnya.(Sal/And/Red)

Suara Data Network

assalamualaikum

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button