Pandemi Covid-19, Bawa Berkah Bagi Petani Sayur Hidroponik di Tuban

TUBAN, SUARADATA.com-Salah satu petani hidroponik di Tuban mengaku mengalami peningkatan omzet selama pandemi covid-19 ini.

Pasokan sayuran segar dari luar kota selama pandemi covid-19 di Tuban otomatis mengalami penurunan. Oleh sebab itu, Rumah Sayur Mojopahit Tuban yang sudah kurang lebih 2 tahun bergerak di bidang pertanian sayur hidroponik mengalami peningkatan pesanan untuk mencukupi kebutuhan sayuran di wilayah Tuban kota dan sekitarnya.

“Jumlah pesanan meningkat saat WFH, sekitar 30-35 persen dibandingkan sebelum adanya pandemi covid – 19. Pesanan ini berasal dari pelanggan sayur hidroponik wilayah Tuban kota dan sekitarnya, mereka membeli stok banyak sayuran untuk WFH,” ujar Owner Rumah Sayur Mojopahit Tuban, Presly Di Octo, Selasa (14/4/2020).

Ia mengemukakan, sayuran hasil penanaman hidroponik mengalami permintaan yang cukup tinggi. Pasalnya, sayuran hidroponik seperti seledri batang, pakchoy, kailan, dan kale dinilai konsumen lebih bersih.

Terkait harga, Presly panggilan akrab pria asli Tuban ini menerangkan produk sayur hidroponiknya sangat bersaing dengan pasar tradisional, seperti sayur selada hanya di patok hanya Rp. 25.000 perkilogram. Presly menjamin kesegaran dan daya simpan sayuran hidroponik akan lebih baik.

“Produk yang dijual adalah produk hidroponik dan masih fresh yang panen setiap hari, jadi dapat dijamin kesegarannya. Untuk daya simpan juga lebih lama, satu minggu sayur masih segar,” ujarnya.

Presly mengatakan, salah satu tantangan menjual sayur hidroponik yakni memberikan edukasi ke konsumen bahwa sayuran hidroponik itu lebih segar, dapat bertahan lebih lama, dan aman untuk dikonsumsi.

“Walaupun struktur tanah di wilayah Tuban kurang cocok untuk di tanami sayuran, kami melakukan sistem hidroponik sehingga kita mampu untuk menghasilkan sayuran seperti selada, sawi, seledri batang, pakchoy, kailan, dan kale sehingga kita dapat memenuhi kebutuhan sayuran segar di Tuban secara mandiri. Selain itu pembeli mungkin mengalami kejenuhan selama WFH sehingga kebun kami juga mengalami peningkatan kunjungan karena pelanggan dapat langsung memetik sayuran di kebun,” bebernya.(Sir/Gun/Red).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top