PBNU Buka Posko Terpadu Pengaduan dan Santuni Korban Tragedi Kanjuruhan

Ketua Umum Pusat PBNU, KH Yahya Cholil Staquf foto bersama dengan penerima santunan keluarga korban tragedi Kanjuruhan, di kantor PCNU Kota Malang.

MALANG, SUARADATA.com-Posko Terpadu PBNU di kantor PCNU Kota Malang telah dibuka sebagai media center. Bahkan, sekaligus sarana pelaporan atau pengaduan bagi warga yang membutuhkannya pasca tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) lalu.

Posko itu telah diresmikan oleh Ketua Umum Pusat PBNU, KH Yahya Cholil Staquf beserta rombongan pengurus seperti Sekjen PBNU Saifullah Yusuf serta salah satu ketua M. Yusuf Hamka. Hadir di PCNU Kota Malang, posko tersebut diharapkan sebagai sarana bantuan advokasi hukum kepada warga.

Sebelum meresmikan posko tersebut, Gus Yahya sapaan Ketum PBNU didampingi M. Yusuf Hamka menyerahkan santunan kepada 34 warga Kota Malang. Pemberian diakukan secara simbolis kepada 10 orang perwakilan.

Disusul bantuan dari Bank Syariah Indonesia senilai Rp 100 juta dan diserahkan oleh perwakilan BSI secara simbolis kepada pihak LAZISNU Jawa Timur.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PBNU Pusat Jakarta, KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, secara umum PBNU ikut prihatin dan berbelasungkawa atas tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) lalu. Tentunya ini menjadi satu peristiwa tragis sekaligus sangat menyedihkan di dunia persepakbolaan.

“Kami berdoa semoga para korban yang meninggal dunia, oleh Allah SWT diampuni segala dosa dan kesalahannya. Amal ibadahnya pun diterima disisi-Nya, dan dibukakan pintu surga-Nya,” kata Gus Yahya.

Diharapkan kepada aparat penegak hukum (APH), membuka permasalahan ini segamblang-gamblangnya. Sekaligus diusut secara tuntas. Berikan rasa keadilan kepada masyarakat telah menjadi korban tragedi Kanjuruhan dan ungkap fakta yang sebenar-benarnya.

“Kami sangat mengecam keras akan aksi tersebut. Sekecil apapun kesalahannya harus diungkap sesuai hasil tim investigasi. Dimana saat ini masih terus berproses investigasinya. Berikan ketenangan, keteduhan, kenyamanan serta keadilan bagi keluarga korban,” tegasnya.

Dikatakan pula, untuk keluarga yang ditinggalkan kedapatan anak yatim-piatu. Kehilangan bapak-ibunya atau salah satunya, menjadi korban tragedi Kanjuruhan. Hendaknya dibantu hingga secara mandiri.

“Melalui kepedulian dan dukungan, baik itu Bank Syariah Indonesia, LAZISNU atau pun lembaga keuangan ekonomi lainnya. Sebab, kondisi kalo sudah seperti ini, menjadi tanggungjawab kita bersama. Bagian dari meringankan beban warga tertimpa musibah,” tandasnya.

Pada kesempatan itu, PBNU juga ikut membuka Posko Terpadu PBNU yang ada di kantor PCNU Kota Malang. Bagi masyarakat yang ingin melakukan pelaporan atau pun pengaduan secara langsung.

Dilanjutkan perjalanan menuju ke PCNU Kabupaten Malang sekaligus bertakziah kepada keluarga yang ditinggalkan sekaligus menjenguk ke Rumah Zakit. Bagi korban tragedi Kanjuruhan, dan disambung lagi ke wilayah Pasuruan.(Iwn/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top