Pemkot Malang dan Forkopimda Gandeng Poltekes Ciptakan SAMA RAMAH

Wali Kota Malang Sutiaji bersama Kapolresta Makota AKBP Budi Hermanto dan Dandim 0833 Letkol Arm Ferdian P sama – sama menyerahkan atribut rompi simbol SAMA RAMAH, usai apel gabungan di Mapolresta, Rabu (21/07/2021). Foto : Afd

MALANG, SUARADATA.com-Warga Kota Malang dan sekitarnya yang menjadi korban covid-19 segera mendapatkan motivasi atau penguatan mental dari psikolog sebanyak 38 orang.

Psikologi tersebut tergabung di Satgas Malang Raya Trauma Healing (SAMA RAMAH). Melibatkan unsur Pemkot dan Polresta Makota serta Poltekes.

Pelaksanaan SAMA RAMAH sendiri di lapangan turut melibatkan personil Babinsa dan Babinkamtibmas serta Lurah di tiap kelurahan. Program SAMA RAMAH adalah hasil inisiasi kolaborasi antara Pemkot Malang bersama Polresta Makota dan Kodim 0833 serta Poltekes setempat. Program itu diiresmikan dalam gelar apel gabungan di halaman Mapolresta Makota, Rabu (21/07/2021).

Pasca memimpin apel gabungan dan meresmikannya, rombongan Wali Kota Malang Sutiaji bersama Forkopimda aksi langsung. Yakni menjenguk tiga bocah usia sekitar 11 atau 12 tahun tengah jalani isolasi mandiri (isoman) tanpa keterlibatan orang tuanya. Mengingat, orang tua laki berinisial Sb (53) saat ini dirawat di RSSA dan ibunya meninggal dunia. Keduanya juga terpapar covid-19.

Dalam sambutannya, Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, semoga program SAMA RAMAH (SR) menjadi satu-satunya di Indonesia. Kedepannya berperan aktif dan terus berkelanjutan dalam membantu masyarakat. Tujuannya, guna menyemangati warga (isoman) agar lebih semangat lagi menata hidupnya.

“Seiring berkembangnya penularan covid-19 semakin meluas dengan munculnya varian baru. Kami yakin Allah swt menciptakan manusia di sebagai khalifah, atas izin Allah azza wajalla melalui inovasi dan kreasi pemikiran kita. Maka varian baru pandemi virus corona bisa teratasi,” kata dia.

Namun begitu, penanganan pandemi bisa teratasi manakala masyarakatnya memiliki kepedulian. Selain itu, kesadaran tinggi dalam menerapkan protokol kesehatan secara 5M kerap disosialisasikan terus menerus.

“Bahkan bisa ditambahkan lagi 1M yakni Manut (patuh) terhadap aturan regulasi atau kebijakan pemerintah,” imbuhnya.

Masih kata Sutiaji, selain penerapan prokes dengan ketat dan disiplin di masyarakat. Tentunya, dalam mencegah penularan serta pemberantasan covid-19 secara masif. Sehingga, tim SR memberikan pemahaman sekaligus penguatan pentingnya literasi (wawasan) cara penanganan maupun bahayanya pandemi saat ini.

“Harapannya, dengan diresmikannya SR ini kedepannya mampu bisa memetakan sebarannya dan memprioritaskan penanganannya. Sekaligus memunculkan inovasi cara penanganan serta memperkuat PPKM Mikro. Peranan Babinkamtibmas dan Babinsa memberikan pengaruh positif mendukung data sebaran covid di setiap wilayah kerjanya,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolresta Makota, AKBP Budi Hermanto menambahkan, program SAMA RAMAH hasil kolaborasi bersama pemkot, kodim dan poltekes. Pihaknya memberikan kepada para korban covid-19 untuk pendampingan psikis. Tenaga psikolog terdiri dari 17 psikolog Polresta, 6 psikolog Poltekes dan 15 psikolog Pemkot.

“Pada operasionalnya, kita juga melibatkan Babinsa dan Babinkamtibmas serta Lurah,” tambah Buher sapaan akrabnya.(Afd/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top