Ribuan Massa Luruk Rumah Warga Pro Kilang Minyak

Hadi membacakan surat pernyataan siap menolak kilang minyak

TUBAN – Sesaat setelah menggelar aksi demo didepan gedung DPRD Tuban, ribuan massa langsung bergerak menuju salah satu rumah yang berada di Desa Rawasan, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

Aksi massa ini terjadi karena seorang pemilik rumah kedapatan memasang spanduk dukungan berdirinya kilang yang bertuliskan ‘Dukung Kilang Minyak Nek Cocok Regane’.

Adanya insiden tersebut, sontak membuat warga di lima desa terdampak yakni Desa Wadung, Sumurgeneng, Rawasan, Mentoso dan Desa Remen naik pitam, pasalnya spanduk tersebut ditulis dan di pasang di atas rumah pelaku, sehingga membuat seluruh warga terdampak marah besar.

Dimana, selama ini masyarakat dari enam desa tersebut telah sepakat untuk menolak rencana pembangunan industri kilang minyak NGGR di sekitar wilayah desa mereka.

“Jika tidak dilepas, kita tutup semua akses jalan masuk menuju rumah,” ujar salah satu warga, Rabu (30/1).

Selanjutnya, warga meminta kepada pemilik rumah untuk membuat surat pernyataan bahwa pihaknya juga bersedia menolak berdirinya proyek kilang minyak yang bekerkjasama antara PT Pertamina Persero dengan Rosneft Oil Company Rusia itu. Jika tidak, maka warga mengancam akan menutup semua akses jalan yang dilalui oleh Hadi.

Dihadapan ribuan massa, pemilik rumah, Hadi meminta maaf kepada seluruh masyarakat. Selain itu, dirinya juga berjanji untuk tidak lagi mendukung berdirinya kilang minyak tersebut, dan ikut sepakat terhadap suara masyarakat untuk meolak berdirinya kilang Pertamina di desa tersebut.

“Saya memang sering jual beli tanah, tapi mulai detik ini saya berjanji tidak akan mendukung berdirinya kilang minyak, saya minta maaf kepada seluruh warga,” ungkap Hadi disaksikan seluruh masyarakat terdampak.

Sementara itu, Eko Supriadi salah satu warga terdampak mengatakan, jika yang bersangkutan telah memasang banner dukungan terhadap pembangunan pertamina, sedangkan seluruh warga Ring getol melakukan penolakan. untuk itu pihaknya bersama warga lain meminta yang bersangkutan untuk menarik pernyataanya dengan membuat surat pernyataan bermaterai dan disaksikan seluruh warga, agar masyarakat lebih kondusif.

“Pak Hadi memasang banner dan sekarang sudah di lepas. Kami tidak melarang pak Hadi melakukan jual beli tanah, tapi seluruh warga ring sepakat untuk mendukung berdirinya kilang,” papar Eko.

Menanggapi hal itu, Kepala Desa Rawasan, Hendro Hermawan mengungkapkan, masyarakat meminta agar seluruh warga satu suara dalam menolak berdirinya kilang minyak itu. Sedangkan yang bersangkutan yakni Hadi telah membuat tulisan dukungan terhadap pembangunan itu. Seharusnya wajar jika ada warga yang pro atau kontra, karena hal tersebut merupakan hak dari masing-masing warga itu sendiri.

“Sudah tidak ada masalah lagi, sekarang semua sudah beres, permintaan warga sudah dituruti oleh pak Hadi,” pugkas Kades.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top