Targetkan ZIS Rp 3 Miliar dengan Optimalisasi ASN dan UPZ serta Masjid Maupun Website

Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji ketika memberikan pembinaan dan penguatan muzakki serta munfiq di lingkungan ASN Kota Malang. (foto: Iwan)

MALANG, SUARADATA.com-Empat alat komponen dioptimalkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang.

Mulai kelompok ASN, Unit Pengelola Zakat (UPZ) para aghniya’ serta ditambah dari amal jamaah sholat di masjid. Serta website penerimaan Zakat Infaq dan Shodaqoh (ZIS) dari berbagai pihak.

“Kita optimalkan keberadaannya untuk bisa memenuhi target BAZNAS Kota Malang pada 2022 sebesar Rp 3 miliar. Kendati pada semester I/2022 ini baru tercapai Rp 500 juta. Tapi kami tetap yakin atau optimis terpenuhinya,” tegas Ketua Baznas Kota Malang, Sulaiman usai mendampingi Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji memberikan pembinaan kepada ASN, Rabu (3/8/2022).

Ia berpendapat, kegiatan ini merupakan pembinaan serta penguatan pada ASN. Termasuk, para muzakki atau Munfiq bagi BAZNAS yang sejauh ini telah mengelolanya.

“Pastinya diharapkan bisa terus menumbuhkan sekaligus meningkatkan akan kesadaran atau kepeduliannya dari para Muzakki atau Munfiq dalam beramal,” beber Sulaiman.

Ia menyatakan, hasil dan manfaat dari ZIS akan ditularkan kepada saudara yang membutuhkan. Bahkan, dilihat dari sisi kemanusiaan sekaligus amal ibadah bisa memunculkan kekuatan spiritual dan kebersamaan sangat luar biasa.

“Dan pastinya maslahat serta berdampak positif,” ungkap Sulaiman.

Ia menambahkan, bila kesadaran dan kepedulian ada dari aghniya’ atau ASN serta masyarakat non ASN tapi golongan orang mampu. Sehingga, akan memberikan nilai peningkatan jumlah pada ZIS lebih besar lagi.

“Kami pada 2021 kemarin, memperoleh ZIS sebesar Rp 2 miliar dari ASN maupun masyarakat lainnya. Dan targetnya di 2022 ini adalah Rp 3 miliar,” terang dia.

Sementara itu, dalam pembinaan dan penguatan Muzakki dan Munfiq, Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji menyampaikan, berkeinginan memberikan peningkatan dan penguatan kembali kesadarannya kepada para ASN notabene Muzakki dan Munfiq.

“Terkait dengan zakat, infaq dan shodaqoh adalah satu amal perbuatan positif dan bernilai amal ibadah. Sehingga patut diapresiasi dan dikuatkan serta ditingkatkan nilai pelaksanaannya,” kata Wali Kota Sutiaji.

Disisi lain ASN perlu ditekankan untuk peningkatan kesadarannya. Karena ASN secara rata-rata memiliki taraf kehidupan ekonominya golongan orang mampu. Oleh karena itu, kelebihan rejekinya dapat ditularkan kepada para mustahiq atau penerima zakat.

“Pastinya dibutuhkan oleh saudara-saudara kita yang tidak mampu, sehingga menjadi amal ibadah bermanfaat secara kemanusiaan serta bernilai pahala amal akhirat,” tegas dia.

Selanjutnya, rejeki ASN lewat tunjangan yang dipotong untuk keperluan ZIS dan dikelola oleh BAZNAS selama ini. Akan tetapi, capaian perbulannya tidak tentu jumlahnya. Kalo pas kondisi normal, biasanya mencapai antara Rp 150 sampai Rp 200 juta perbulan.

“ZIS harapannya bukan menjadi satu beban bagi ASN atau orang yang mampu, karena itu menyangkut keimanan seseorang dengan sang Khaliq. Dan pastikan jika seseorang sering mengeluarkan ZIS, diyakini dan dipastikan hidup, keluarga, usaha dan rejekinya kian berkah,” cetusnya.(Iwn/And/Red).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top