Tim Tracer Covid di Tuban Diperkuat

Reporter : Royvi Novriansyah

TUBAN, SUARADATA.com-Kepolisian Resor Tuban menggelar rapat koordinasi (Rakor) tracer digital dan tracer lapangan Babinsa, Bhabinkamtibmas dan relawan di mapolres setempat, pada Rabu (28/7/2021). Rakor ini sebagai penguatan tim tracer sebelum terjun ke masyarakat.

Kegiatan rakor yang dipimpin oleh Kapolres Tuban AKBP Darman Dandim 0811 Tuban Letkol Inf Viliala Romadhon, Kepala dinas kesehatan kabupaten Tuban dr Bambang Priyo Utomo ini dihadiri oleh para PJU, Danramil, Kapolsek jajaran, Camat serta kepala puskesmas seluruh kabupaten Tuban.

Pada kesempatan tersebut Kapolres Tuban AKBP Darman menjelaskan, penanganan covid-19 harus dilakukan secara bersama-sama. Dengan mengundang tiga pilar yang ada di kecamatan serta kepala puskesmas untuk menyamakan persepsi. Terutama, tentang pelaksanaan tracer digital maupun tracer lapangan.

“Dalam pelaksanaan tracing, masing-masing tracer kita berikan target bisa melakukan tracing terhadap minimal 15 orang yang kontak erat yang nantinya akan dilakukan testing dan kita lakukan pemetaan,” jelas Darman.

Orang nomor satu di Polres Tuban ini manambahkan, tugas kapolsek dan danramil adalah melakukan koordinasi dengan kepala puskesmas. Lalu meminta menyediakan alat rapid antigen.

“Jika nanti ada yang positif akan segera dilakukan isolasi secara terpusat baik di desa maupun di kecamatan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Darman meminta kepada kepala puskesmas yang hadir dalam kegiatan tersebut untuk melakukan screening. Lalu memastikan layak atau tidaknya pasien konfirmasi di bawa ke rumah sakit rujukan.

“Saya mohon kepada kepala puskesmas, penanganan awal di puskesmas harus benar-benar screening maupun dianalisis pasien ini layak tidak untuk dikirim ke rumah sakit rujukan atau cukup ditangani di puskesmas,” tutur Darman.

Hal senada disampaikan oleh Dandim 0811, kegiatan penanganan covid-19 tidak bisa dilakukan secara individu. Namun, harus dilaksanakan secara bersama-sama tidak peduli siapa yang punya poros.

“Kita semua harus saling membantu karena semua untuk masyarakat kita,” terang Romadhon.

Selanjutnya Dandim 0811 menerangkan, yang sekarang dilakukan adalah mengatasi di lapangan. Statistik agar berjalan namun penanganan juga harus berhasil. Seluruh Tracer sangat bersandar kepada dinas kesehatan dalam menyiapkan perlengkapannya.

“Dalam pelaksanaan di lapangan biarkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang mengarahkan masyarakat secara perlahan untuk merubah pola pikir dan mengikuti kegiatan itu,” tutup pria kelahiran Probolinggo ini.(Roy/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top