Tokoh Agama Dapat Sosialiasi Pemulasaraan Jenazah Indikasi C-19

Situasi sosialisasi pemulasaraan jenazah terpapar C-19 bagi tokoh agama di ruang Sidang Balai Kota Malang, Selasa (11/08). Foto: Iwa

MALANG, SUARADATA.com-Wali Kota Malang, Sutiaji mengumpulkan tokoh agama seperti lapangan NU dan Muhammadiyah serta tokoh ormas keagamaan maupun Kemenag setempat di ruang sidang Balaikota, Selasa (11/08).

Acara rapat dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko. Dalam sambutannya, Bung Edi menyampaikan, kesadaran dan penguatan dari masyarakat sangat dibutuhkan.

“Dalam rangka membantu penangangan covid-19 lebih cepat dan lebih aman, satu misal sewaktu dilakukannya pemulasaraan. Keluarga korban covid-19 diharapkan tidak sampai menolak atau merampas jenazahnya,” kata Bung Edi.

Wali Kota Malang, Sutiaji turut menjelaskan, semua pemuka agama diharapkan bisa membantu mensosialisasikan kepada jamaahnya. Supaya penanganan covid-19 di Malang lebih cepat selesai.

“Kejadian kemarin (medsos) tidak merepresentasikan dari keinginan keluarga. Sebaliknya, keluarga sendiri malah menghendaki tidak membukanya,” jelas Sutiaji.

“Akan tetapi, kenapa orang luar yang notabene seorang tokoh agama atau tokoh masyarakat, kok melakukan hal yang tidak semestinya. “Tentunya itu bisa memberikan preseden tidak baik,” imbuh Sutiaji.

Untuk itu, pelaku yang melakukan perebutan jenazah sempat viral di medsos bisa terancam pidana. Disebabkan, pelaku dinilai menghambat atau mengganggu program pemerintah.

“Khusunya terkait dalam penanganan dan penyelesaian covid-19 di Kota Malang,” bebernya.

Juru bicara Satgas covid-19, dr Husnul Muarif menegaskan, rumah sakit rujukan seperti RS Saiful Anwar sudah sesuai protokol kesehatan dan syariah islam bagi jenazah muslim. Tuduhan yang merebak di masyarakat kurang mendasar.

“Kami bisa memastikan kepada masyarakat, pihak keluarga jenazah covid-19 diperkenankan memandikannya. Namun jenazah pasca dimandikan wajib dibawa langsung ke pemakaman,” tukasnya.

Terakhir, yang sangat miris sekali yakni sebuah ancaman dari keluarga jenazah terpapar covid-19. Tidak tanggung – tanggung sebilah celurit ikut membayangi terhadap pengantar jenazah sewaktu keluar dari RS menuju pemakaman.(Iw/And/Red) 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top