TPPI Tuban Budidaya Jeruk Lemon di Lahan Seluas 1 Hektar

Taheran Sidik bersama Staf Ahli Bupati Tuban dan Kabid di Bappeda meninjau lokasi budidaya tanaman jeruk.

Reporter: Nursalam

TUBAN, SUARADATA.com-Pt Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban melalui dana CSR perusahaan telah budidaya tanaman jeruk lemon california di lahan seluas 1 hektar.

PR & CSR Section Head Pt TPPI Tuban, Taheran Sidik Prabowo saat betada di lokasi budidaya, Kamis (23/7/2020) menerangkan, perusahaan telah membudidaya 1.100 jeruk lemon california dengan melibatkan kelompok tani di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

Budidaya jeruk lemon ini ditanam di lahan seluas 1 hektar dan berjarak 3 meter untuk setiap tanaman. Jenis tanaman ini dipilih setelah melalui kajian yang cukup mendalam. Mulai dari kesesuaian tanah, kemudahan perawatan, jangka waktu panen hingga pemasarannya.

“Semua ada kajiannya,” terang Taheran.

Menurutnya, pilot project ini digagas oleh CSR TPPI dan mungkin baru pertama kali di Kabupaten Tuban. Gagasan ini dibuat setelah melakukan studi banding di Kabupaten Magetan serta Trenggalek. Selain bisa budidaya jeruk, petani yang dilibatkan juga dapat bercocok tanam secara konvesional atau tumpang tindih. Tentu dengan metode ini lebih modern dan menguntungkan masyarakat.

“Tanaman jeruk ini dapat dipanen mulai usia 1 tahun hingga 25 tahun kedepan. Sedangkan, 1 tahun sebelumnya masa panen, para petani masih bisa menikmati hasil panen pertanian lainnya,” tuturnya.

Disela-sela budidaya jeruk tersebut terdapat tanaman semangka, melon, lombok, kacang tanah, ketela rambat, jagung dan lain-lain. Biaya perawatan dan tanaman dibawahnya dijamin tidak mahal. Karena diikutkan biaya perawatan, pemupukan dan penyiraman jeruk lemon yang dilakukan setiap 3 hari sekali selama musim kemarau.

“Ketika musim hujan hanya membutuhkan biaya perapian tanaman, pemupukan dan pembersihan rumput,” imbuhnya.

Menanam jeruk lemon tidak membutuhkan pupuk yang ada dipasaran. Tetapi menggunakan pupuk yang disupply oleh penyedia bibit jeruk. Sistem pembayarannya saat masa panen, sehingga tidak perlu kawatir terhadap ketergantungan pupuk atau kelangkaan pupuk.

“Setelah usia 1 tahun jeruk lemon mulai berbuah dan hasil panen akan dibeli dengan sistem kontrak harga selama 3 tahun oleh perusahaan rekanan. Kemudian, seterusnya,” paparnya.

Jenis, kualitas dan ukuran jeruk tidak menjadi masalah bagi perusahaan rekanan dan semua akan dibeli. Karena pasar jeruk lemon tidak hanya untuk dikonsumsi sebagai buah murni.

Namun, untuk bahan baku kosmetik, minuman dan pencuci piring. Sehingga, pangsa pasar jeruk lemon sangat luas dan berjangka panjang.

“Kalau petani konvensional setelah 3 bulan panen sudah bingung mencari dana untuk memulai tanam lagi. Sedangkan, petani jeruk lemon akan panen setiap bulan dan akan memulai menanam lagi setelah 25 tahun yang akan datang. Dengan perkiraan hasil panen setiap bulan sebesar 20 – 30 juta perbulan untuk lahan seluas 1 hektar,” bebernya.

Disisi lain, para petani pada tahun pertama dan kedua juga masih bisa menikmati hasil panen tanaman tumpang sari. Kemudian, tanaman pagar yang ditanam disekelilingnya seperti ketela pohon, jagung dan kacang panjang.

Program pemberdayaan dari hulu ke hilir atau mulai dari penanaman sampai pemasaran ini diharapkan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan. Selain itu, terintegrasi dengan program-program yang lain, khususnya pada sektor pariwisata.

“Jika menjadi lokasi wisata malah bagus, nanti pengunjung langsung memetik. Dan disiapkan pula lokasi spot-spot selfie,” pungkasnya.(Sal/Mau/Red)

1 komentar untuk “TPPI Tuban Budidaya Jeruk Lemon di Lahan Seluas 1 Hektar”

  1. Nicolas Golijot

    Dengan hormat,

    Mohon info mengenai pemilik/petani/koperasi kacang tanah di daeah Tuban/Jatim. Untuk kebutuhan export Korea –

    Salam,
    Nicolas/081283730872

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top