Wali Kota Malang Paparkan Udara Bersih di ASEAN ESC Award 2025
MALANG, SUARADATA.com-Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M, memaparkan komitmennya terus menjaga kondisi udara bersih di Kota Malang.
Paparan komitmen tersebut dipresentasikan dalam forum persiapan penilaian ajang Environmentally Sustainable Cities (ESC) Award dan Certificate of Recognition (CoR) 2025, Clean Air Category level ASEAN.
Selain Kota Malang, ada empat daerah lainnya yang memaparkan komitmennya akan mewakili Negara Indonesia di level Asia Tenggara (ASEAN). Sebelum mengikuti penilaian lebih lanjut, nominator tersebut mempresentasikan, di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), di Jakarta, Kamis (19/6/2025).
Usai melakukan pemaparan komitmen menjaga meningkatkan udara bersih Kota Malang di KLHK. Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat menyampaikan, pihaknya diundang ke Jakarta untuk mempresentasikan komitmennya soal udara bersih. Sebab, dinilai oleh KLHK bersama empat daerah lainnya, masuk nominasi berkompetisi bersaing di level Asia Tenggara atau ASEAN.
“Untuk itu, sebagai nominasi bisa sukses menuju ASEAN Environment Sustainable City. Kami berkewajiban menyampaikan pemaparan di KLHK, berkaitan komitmen bisa tetap menjaga, mempertahankan sekaligus meningkatkan. Kondisi udara bersih di Kota Malang secara berkelanjutan, hingga penilaian berlangsung serta sukses mengantongi prestasi,” kata Wahyu dari Jakarta, Kamis (19/6/2025).
Pria asli Aremania ini menambahkan, kenapa pemaparan komitmen itu menjadi bagian penting dari menuju ASEAN Environment Sustainable City. Karena untuk menguatkan kesiapan substansi bagi nominasi. Nantinya akan disampaikan kepada Chair ASEAN Working Group on Environmentally Sustainable Cities (AWGESC), termasuk panitia seleksi ASEAN.
“Presentasi kami soal udara bersih, diantaranya menyinggung soal Indeks Kualitas Udara (IKU) Kota Malang mencapai 88,36 persen. Kondisi tersebut bertahan selama empat tahun dengan mencapai kualitas udara baik. Di sisi lain, potensi penurunan emisi mencapai 485.960,15 Ton CO2 eq,” tambahnya.
Sementara itu, hasil Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) di Kota Malang. Lanjut Wahyu, hingga saat ini terus alami peningkatan sejak 2022. Posisinya berhasil mencapai 61,76 persen dan bisa menunjang dan mewujudkan udara bersih di Kota Malang tetap terjaga dan alami peningkatan positif.
“Kami berkomitmen dan butuh dikuati dengan program-program lingkungan hidup yang mendukung. Salah satunya paling krusial adalah bagaimana upaya Pemkot mengantisipasi sedini mungkin. Terjadinya pencemaran udara sekaligus lingkungan. Kami menekankan antisipasi dilakukan secara kolaboratif sekaligus komprehensif,” imbuhnya.
Upaya dari Pemkot Malang melalui DLH didukung OPD terkait lainnya. Dikatakan, kerap dilaksanakan uji emisi kendaraan untuk memastikan kualitas udara di Kota Malang. Perlunya traffic counting dan roadside monitoring, kebijakan hari bebas kendaraan bermotor hingga menghadirkan inovasi KIPOP.
Kesemuanya itu difungsikan untuk menjaga ekosistem, serta inventarisir data penanaman pohon serta penghijauan di Kota Malang. Termasuk, perlunya upaya pengurangan emisi persampahan di TPA Sampah Supiturang Mulyorejo.
“Ikut andilnya masyarakat menjaga udara bersih, bisa diwujudkan lewat ajang Kampung Bersih atau Kampung Sehat. Dukungan LSM peduli lingkungan juga kita mohon partisipasinya,” ujar dia.(Prokopim Setda Kota Malang/Iwan Irawan)