Wujud Syukur, Nelayan Tuban Gelar Petik Laut dan Kirab Budaya

Para Nelayan saat melakukan Kirab budaya pesisir, dengan membawa kepala sapi.

Reporter: Nursalam

TUBAN, SUARADATA.com-Beragam cara dilakukan masyarakat untuk mensyukuri limpahan hasil alam. Seperti halnya yang dilakukan nelayan di pesisir pantai Tuban, Jawa Timur.

Sejumlah nelayan yang ada di kelurahan di Kota Tuban, Jawa Timur, meliputi Kelurahan Sidomulyo, Karangsari, dan Kingking menggelar ritual petik laut di kawasan wisata pantai Boom, Rabu (14/9/2022).

Ritual dalam bentuk makanan dan kepala sapi itu diarak terlebih dahulu lalu dibacakan doa bersama. Selanjutnya, kepala sapi itu dipancang di tepi pantai, sedangkan sesaji makanan dilarung ke tengah laut menggunakan kapal.
Rangkaian kegiatan tradisional ini juga dimeriahkan dengan Kirab Budaya Pesisir.

Acara yang diawali dengan kirab budaya pesisir ini diikuti oleh seluruh warga pesisir tiga kelurahan tersebut. Kirab dimulai dari Plaza Ikan menuju ke wisata pantai boom dengan panjang barisan mencapai lebih dari 200 meter.

Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky saat melepas larung sesaji mengatakan, kegiatan tersebut sebagai bentuk rasa syukur para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki hasil laut yang diberikan.

Miniatur kapal yang berisi sesaji saat dilarung di tengah laut.

“Ini sebagai wujud rasa syukur para nelayan kepada Allah. Semoga, hasil nelayan kedepannya lebih meningkat lagi dan kesejahteraan nelayan lebih meningkat,” ungkapnya.

Selain itu, even kirab dan larung sesaji juga telah menjadi agenda tahunan dari warga kelurahan pesisir pantai Kota Tuban. Namun, baru kali ini dilaksanakan dengan skala kabupaten dan diadakan secara bersamaan.

“Biasanya skalanya tingkat kelurahan dan sendiri-sendiri, jadi bersyukur bisa menyelenggarakan bersamaan. Sehingga ajang ini juga menjadi pemersatu antara nelayan dari tiga kelurahan,” tambahnya.

Menurutnya, pesisir Pantai Tuban memiliki potensi budaya yang besar, yang harus dikembangkan. Untuk itu, mengagendakan wisata petik laut menjadi even tahunan. Bahkan, akan menjadi salah satu sarana memunculkan agenda wisata baru yang memiliki multiplier effect baik dari segi budaya, kearifan lokal, hingga ekonomi.

“Event ini menjadi sarana pengajaran budaya dan memunculkan pariwisata baru, ketika ini menjadi event tahunan,” tutur Bupati muda itu.

Sementara itu, Ketua Forum Generasi Pesisir Berkarya Ali Rohmad menjelaskan, acara Petik Laut merupakan ungkapan rasa syukur nelayan atas tangkapan ikan yang dihasilkan. Selain itu juga sebagai sarana menjaga kerukunan dari tiga kelurahan.

“Acara ini mempersatukan kami semua ntuk melakukan kegiatan petik laut secara bersamaan,” ungkapnya.

Ia berharap, acara tahunan ini bisa dilaksanakan dengan skala lebih besar, dengan dukungan dari pemerintah daerah.

“Semoga tahun berikutnya lebih ramai lagi, pemerintah terus support kita,” pungkasnya.(Sal/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top