Ketua Tim Pemenangan: Paslon Lindra-Joko Lebih Unggul saat Debat, Angka Stunting yang Disebut Cabup Riyadi Itu Ngawur
TUBAN, SUARADATA.com-Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Bupati, Aditya Halindra Faridzky dan Calon Wakil Bupati, Joko Sarwono menilai bahwa paslonnya dinilai lebih unggul ketimbang paslon nomor urut 1, Riyadi-Wafi. Hal itu disampaikan Suratmin setelah mendampingi Paslon Lindra-Joko seusai debat di Gedung Javanila, pada Minggu (20/10/2024) malam.
“Menurut kami Mas Lindra dan Pak Joko yang lebih unggul (dalam debat). Dan Alhamdulillah Calon Bupati dan Wakil Bupati kami bisa menjawab dengan detail pertanyaan dari panelis maupun dari Paslon 01,” terang Ketua Tim Pemenangan Paslon Lindra-Joko, Suratmin pada wartawan.
Kata dia, setelah melihat serangkaian debat, masyarakat Tuban pasti lebih cerdas bisa memilih pemimpin yang jauh lebih baik. Tentu dengan pengetahuan, pemahaman serta pengalaman, maka sesuai harapan bersama masyarakat akan lebih sejahtera.
Selanjutnya, melihat sosok paslon 02 ini merupakan seorang birokrat tentu dengan debat yang akan datang pasti juga lebih unggul. Meskipun debat yang akan datang akan berbeda tema, tetapi hal itu tidak menjadi persoalan. Karena materi debat yang disiapkan panelis pasti sudah dilakukan dan dibuktikan selama memimpin Kabupaten Tuban.
“Kami juga menegaskan, bahwa tadi paslon 01 menyampaikan di Kecamatan Kerek angka stunting sekitar 50 persen. Lah itu data dari mana? Dan itu jelas ngawur serta menyesatkan. Padahal faktanya hingga akhir Agustus 2024 angkat stunting di Kecamatan Kerek hanya sekitar 10,86 persen,” bebernya.
Sebelumnya disela-sela debat, Paslon Riyadi-Wafi menyampaikan, penting baginya untuk melakukan perbaikan data dan memastikan kader posyandu cakap dalam mengoperasikan alat timbang, alat ukur agar indikator stunting sesuai dengan standart dari Kementerian Kesehatan.
“Termasuk pencegahan terjadinya pernikahan dini dan tekanan psikis. Oleh karena itu, perlu adanya beasiswa gratis untuk jenjang SMA agar anak muda tidak buru-buru menikah,” ucap Riyadi Cabup nomor urut 1.
Meski disebut sebagai ketua penurunan stunting, Riyadi mengaku hingga saat ini masih belum mendapatkan SK. Bahkan minim melakukan koordinasi terkait masalah stunting di Kabupaten Tuban.
“Jujur saya tidak pernah dilibatkan, lalu bagaimana kami harus mencapai penurunan stunting? Kolaborasi memang harus benar-benar diterapkan,” ujarnya.
Saat proses debat berlangsung, Riyadi juga sempat menyinggung soal anggaran dana stunting yang diduga digunakan untuk mencetak baliho.
Hal itu langsung ditanggapi oleh Calon Bupati Tuban nomor urut dua Aditya Halindra Faridzky. Ia mengatakan, jika tahun 2021 lalu angka stunting mencapai angka 26 persen, dan saat ini angka stunting di Tuban mencapai 17,1 persen.
“Sudah ada screening kesehatan untuk mencegah stunting, misalnya ditemukan anemia maka remaja putri akan diberikan tablet penambah darah, kalau terindikasi stunting, akan diberikan penambah gizi. Apalagi permintaan dispensasi menikah juga telah menurun,” ucap Lindra.
Menanggapi soal dugaan anggaran dana stunting untuk cetak baliho, Lindra mengaku jika pembuatan baliho menjadi salah-satu cara untuk sosialisasi progam. “Seharusnya tidak ada masalah kalau memang tujuannya untuk sosialisasi,” pungkasnya.
Sementara itu, dalam debat tersebut telah mengusung tema “Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Daerah,”. Pada debat ini diikuti oleh dua pasangan calon: Riyadi-Wafi Abdul Rosyid (Paslon nomor urut satu) dan Aditya Halindra Faridzky-Joko Sarwono (Paslon nomor urut dua) yang didampingi partai pengusung masing-masing.(Sal/And/Red)