Laporkan Pelaku Pembakaran Bendera Partai, PDIP Kota Malang Geruduk Mapolresta

Ketua DPC PDIP Kota Malang, I Made Riandiana Kartika bersama anggota perwakilan. Ditemui Kapolresta Makota Kombes Pol Leonardus Simarmata dan Dandim 0833 Letkol Inf Tommy Andersondi ruangannya, Rabu (01/07). Foto : Iwa

MALANG, SUARADATA.com-Sore hari sekitar pukul 15.15 WIB Mapolresta Malang Kota didatangi sebanyak 26 orang kader PDI P kota setempat, Rabu (1/7/2020).

Mereka yang mendatangi mapolresta diantaranya, 15 orang dari pengurus DPC, 10 orang dari PAC dan ditambah 12 orang dari anggota Fraksi PDI P.

Kedatangan kader PDIP di mapolresta dalam rangka melaporkan kasus pembakaran bendera di Jakarta pada 24 Juni 2020 lalu. Pada saat itu terjadi aksi demo oleh Aliansi Nasional Anti Komunis-NKRI (ANAK-NKRI) yang Menolak rancangan undang undang – haluan ideologi pancasila (RUU-HIP).

Saat di mapolresta dilaksanakn dialog tertutup sekitar 10 atau 15 menit yang diikuti 6 perwakilan PDIP, dengan Kapolresta Makota, Kombes Pol Leo Simarmata serta Dandim 0833, Letkol Inf Tommy Anderson.

Ketua DPC PDIP Perjuangan, I Made Riandiana K berharap, pelaporan ini dilanjutkan ke Mabes Polri karena harga diri sebagai petugas atau kader partai, merasa terganggu.

PDIP meminta perkara ini mesti diproses secara hukum, khusunya tiga pelaku pembakar bendera partai. Sebab, perkara ini dilaporkan secara serentak.

“Harapannya, ya agar kapolri menindak tegas yakni berupa penangkapan pelaku,” jelas IM Made Riandiana yang juga Ketua DPRD Kota Malang.

DPP menginstruksikan agar tidak ada sikap balas dendam maupun aksi anarkis. Semua kader mesti menjaga keamanan dan kondusifitas wilayahnya.

Sementara, Waka Bidang Kehormatan dan Kaderisasi DPC PDIP Kota Malang, Achmad Wanedi membacakan beberapa pernyataan sikap. Antara lain, kader PDIP rapatkan barisan atau siaga l demi membela kehormatan partai.

Berikutnya, mendukung penuh proses hukum terhadap pelaku pembakaran bendera partai.

“Kami juga mengutuk keras perbuatan tersebut. Mengingat, pembakaran bendera partai adalah menciderai demokrasi,” cetusnya.(Iw/And/red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top