Paslon Nomor Urut 1 Wali Serap Aspirasi Pelaku UMKM
MALANG, SUARADATA.com-Lima program unggulan dari pasangan calon (paslon) nomor urut 1, peserta Pilkada Kota Malang 2024 Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin (Wali) terus disosialisasikan dan dimasifkan ke masyarakat. Upaya itu dilakukan meyakinkan kepada warga yang memiliki hak suara di Pilkada.
Lima program unggulan tersebut diantaranya 1.000 beasiswa pendidikan di semua jenjang. Seragam sekolah gratis, 1.000 event bagi pelaku UMKM sert dana pembangunan tiap RT Rp 50 juta.
“Satu lagi, kita siap membantu menyelesaikan permasalahan di masyarakat. Contohnya, sebagaimana dikeluhkan produsen shuttlecock dari Kelurahan Lesanpuro. Mereka mengeluhkan bahan-bahan diimport dari negara Cina terus merangkak naik,” terang Wahyu Hidayat keterangan tertulis yang diterima redaksi, pada Senin (7/10/2024).
Wahyu menambahkan, mengenai hal itu pihaknya tengah berupaya mengkomunikasikan dengan pemerintah pusat. Mengingat pengusung dari paslon Wali adalah partai pemenangan Pilpres 2024 lalu.
“Apalagi kita didukung Wakilnya dari PSI. Kita siap mencarikan solusinya agar masyarakat tetap melanjutkan usahanya dan bisa maju berkembang. Sebagaimana program unggulan dari yakni 1.000 even bagi pelaku UMKM,” tambah Wahid atau Wahyu Hidayat.
Dikemukakannya, dari even 1.000 yang akan diwacanakan itu. Pihaknya bisa mengisi dengan giat olahraga bulutangkis serta produsen shuttlecock di Kota Malang bisa terus aktif berproduksi.
“Selain itu, kita berupaya membantu produsen shuttlecock segi promosinya. Kita perkenalkan ke pemain bulutangkis maupun pengurus organisasi bulutangkis di manapun berada. Mendorong eksistensi olahraga bulutangkis lebih masif,” ungkapnya.
Dikatakan lagi, mohon doa restu dan dukungannya dari warga Kota Malang. Membantu kelancaran niatan baiknya, untuk membantu masyarakat (produsen) atau pelaku UMKM. Mewujudkan impian semua masyarakat.
“Sama-sama mewujudkan Kota Malang akan eksistensinya memajukan UMKM. Khususnya pelaku UMKM produsen shuttlecock di Kota Malang. Pembangunan Kota Malang membutuhkan sosok pemimpin, yang biz memahami aspirasi masyarakatnya sekaligus mencarikan serta solusinya,” ujar Wahid.
Ditempat yang sama, pelaku produsen shuttlecock di Lesanpuro, Kedungkandang, yakni Jumadin menuturkan, sebelum ada kenaikan harga bahan import. Hasil produksinya bisa tembus luar jawa, bahkan ekspor ke luar negeri.
“Kami dulu pernah eksport ke negara India. Sekarang tidak lagi, karena kami mengalami banyak hambatan. Salah satunya adalah hambatan pada bahan bakunya, kendala lainnya adalah segi harganya alami kenaikan. Hal itu dipengaruhi dengan harga dollar,” tutur Jumadin saat ditemui di tempat usahanya.
Hal kecil lainnya, lanjut dia, yang mempengaruhi hambatannya. Terkait urusan administrasinya, menghalangi pengusaha yang mengurusi hasil produksi maupun pengirimannya.
“Wacana dari paslon Wali dinilainya menjadi angin segar dan sebuah harapan baginya. Semoga beliaunya mendapatkan kemudahan dan kelancaran dalam membantu masyarakat pelaku UMKM,” cetusnya.(Iwan/And/Red)