TUBAN-Ratusan warga ring satu proyek pembangunan kilang minyak NGRR yang terdiri dari 6 desa di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban menggruduk Mapolres Tuban, pada Jum’at (22/3/2019) malam. Enam desa yang ngeluruk mapolres tersebut yakni, Desa Wadung, Sumurgeneng, Kaliuntu, Mentoso, Rawasan dan Remen.
Pantaun di lapangan, kedatangan mereka guna mempertanyakan tiga warga yang diduga diamankan anggota kepolisian. Pada saat itu 2 dari 3 warga yang mengantarkan surat pemberitahuan untuk menggelar kirab tumpeng sebagai bentuk penolakan pendirian Kilang Minyak di Tuban. Namun, saat mengantar ternyata warga itu diperiksa di mapolres.
“Kami datang kesini untuk menayakan temen kita yang ada di Polres,” jelas Ahmad salah satu warga Sumurgeneng ketika berada di Mapolres Tuban.
Ia menjelaskan, awalnya tiga orang yang berada di polres ingin ijin kepada pihak kepolisian untuk melakukan tumpengan. Namun dari pihak polsek di arahkan ke Polres. Ketika di Mapolres orang yang melakukan ijin ke polres hingga malam belum ada keluar.
“Awalnya ketiga orang ingin melakukan ijin ke polres untuk melakukan,” paparnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Tuban, AKP Mustijat Priyambodo, menjelaskan warga datang Ingin mengetahui saudaranya yang berada di mapolres. Mereka memohon kepada pihak berwajib untuk mengeluarkan warga yang berada di dalam polres. Tetapi, daftar nama orang yang mengantarkan surat terlapor oleh masyarakat atas pengerusakan patok tanah milik warga yang akan didirikan kilang minyak.
“Nama-nama warga yang mengantar surat ijin tersebut dilaporkan oleh warga lain yang diindikasi pengerusakan patok tanah yang akan didirikan kilang minyak,” bebernya.
Lanjut Mustijat menyampaikan, saat ini ketiga orang yang ada di polres sedang dilakukan pemeriksaan. Ketiganya tersebut merupakan warga Sumurgeneg dua orang dan satu orang dari Wadung .
“Ketiga orang sedang kami lakukan pemeriksaan,” pungkasnya.
Diketahui, warga akan mengelar kirab tumpeng yang di fokuskan di Desa Wadung, Kecamatan Jenu yang akan digelar pada Sabtu (23/3/2019) sore.(SAL)
