Sosok Rizal Ramli Memantik Diskursus Pilpres Kian Menarik dan Terbuka

Tokoh Nasional, Rizal Ramli

SURABAYA, SUARADATA.com-Menjelang tahun politik yang semakin dekat membuat tokoh-tokoh politik memulai mempersiapkan diri menyongsong Pilpres 2024.

Meski saat ini beberapa kandidat Capres masih didominasi dari kubu koalisi pemerintah. Namun ada pula sosok Rizal Ramli yang merupakan representasi kubu oposisi. RR sapaan akarbnya Rizal Ramli pun dinilai menjadi bursa suksesi nasional yang dapat memantik diskursus pilpres lebih menarik dan terbuka.

“Kehadiran RR dalam bursa suksesi nasional memantik diskursus pilpres lebih menarik dan terbuka,” kata Peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC), Dr. Surokim Abdus Salam kepada SUARADATA.com, Senin (17/1/2022).

Menurutnya, kehadiran0 RR itu bermakna positif agar pencalonan menjadi hal biasa dan tidak menjadi hal tak tersentuh dalam diskusi di parpol. Selain juga bisa memantik diskusi positif untuk bisa membuka kotak-kotak pandora dalam pencalonan Presiden RI. Sedangkan, peluang RR sama dengan kandidat oposisi yang lain.

“Sebaiknya Menko Perekonomian di era Presoden Gus Dur itu harus bisa menciptakan momentum-momentum yang lebih tepat, menarik, dan juga narasi perubahan yang lebih progresif,” beber Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo Madura tersebut.

Ia menambahkan, ikhtiar calon oposisi seperti jalan terjal karena bergantung pada momentum yang ada di pemerintahan Jokowi juga saat ini. Sebab, kian tinggi tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi, maka jalan kian terjal bagi calon – calon oposisi, termasuk Rizal Ramli.

“Momentum memegang peran penting pada pencalonan pilpres 2024. Bila tingkat kepuasan publik rendah pada pemerintah, maka jalan capres oposisi semakin landai dan terbuka. Demikian pula sebaliknya, jalan menjadi terjal bila kepuasan publik pada pemerintah masih tinggi,” paparnya.

Surokim menyampaikan, fenomena pencapresan di Indonesia selalu unik dan khas. Peluang berkoalisi selalu cair dan dinamis, kadang sulit menjadi permanen. Bahkan biasanya selalu terbentuk di menit – menit akhir.

Kondisi ini lah yang membuat konsolidasi kubu oposisi selalu rumit dan selalu menemui kendala serius. Sebab, selalu menunggu posisi koalisi pemerintah tetap solid atau pecah. Sementara koalisi pemerintah yang dimotori PDI Perjuangan selalu menentukan posisi di menit akhir.

“Saya pikir kubu oposisi tidak boleh terlalu bergantung pada kondisi koalisi pemerintah. Oposisi seharusnya lebih responsif menjemput nasibnya sendiri, dengan membuka komunikasi lebih cair dengan berbagai parpol pengusung. Mereka tidak boleh menunggu dan terjebak kepada permainan menit akhir,” tutupnya.(Di/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top