Wali Kota Malang Bersama Kapolresta Makota Ungkap Hasil Operasi Pekat 2025
MALANG, SUARADATA.com-Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M didampingi Wawali, Ali Muthohirin bersama Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono serta Forkopimda setempat mengungkap hasil operasi penyakit masyarakat (Pekat) di Balai Kota Malang, Selasa (11/3/2025).
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat membacakannya secara detail capaian hasil operasi pekat. Termasuk dimulai oleh Polresta Makota, pada awal ramadhan 1 Maret 2025 hingga dirilis pada 11 Maret 2025. Disebutkan, target operasi dan non target operasi sebanyak 41 kasus. Meliputi kasus premanisme, pornografi, prostitusi miras, narkoba serta judi.
“Polresta Makota kita ketahui telah mengamankan para tersangkanya sebanyak 51 orang. Rinciannya adalah premanisme (30 orang), prostitusi (2 orang), pornografi (2 orang), miras (1 orang), narkoba (11 orang), judi (6 orang) serta kasus street crime (1 orang),” jelas Wali Kota, Wahyu Hidayat saat membacakan rilis dari Polresta Makota.
Selain mengamankan para tersangkanya, lanjut Wahyu, Polresta Makota juga mengamankan barang bukti seperti uang sebanyak Rp 1.410.000. Ada pula miras sebanyak 1.808 botol miras, lalu narkoba ada seberat 86,19 gram jenis sabu dan ganjanya seberat 0,48 gram.
“Ada lagi, barang bukti berupa empat buah handphone berbagai merek. Ditambah lagi, yang akan kita bacakan adalah ada dua unit sepeda motor dengan nopol N-2261-CQ dan W-6790-EEX. Terkait dua unit sepeda itu bagain dari barang bukti kasus narkoba,” jelas mantan Sekda Kabupaten Malang.
Pada kesempatan itu, alumnus ITN Malang ini juga membacakan selama bulan suci ramadhan. Polresta Makota juga melakukan penindakan terhadap balap motor liar dan knalpot brong. Berhasil mengamankan 138 kendaraan yang melanggar.
“Selain membacakan rilis hasil operasi pekat Polresta Makota, kita bersama Polresta dan Forkopimda lainnya. Melakukan pemusnahan miras yang telah diamankan saat operasi pekat. Kita pecahkan botol berisi miras ke dalam truk sampah milik DLH,” bebernya.
Mengenai balap liar selama ini, menurutnya, dirasakan berpotensi telah merasakan masyarakat kebanyakan. Hal tersebut, pastinya mengganggu Kamtibmas dan patut mendapatkan perhatian. Dan dicarikan solusinya, dalam penanganannya di Kota Malang.
“Beda lagi, potensi mencetak calon atlet motor cross. Akan kita upayakan lokasi bagi pemotor atau pembalap, agar tidak terjadi lagi balap liar di jalanan. Terakhir, kami mengapresiasi hasil capaian dari Polresta Makota. Sepanjang bulan suci ramadhan melaksanakan operasi pekat, turut dibantu dari Satpol PP Kota Malang. Semoga masyarakat kian sadar dan bisa menjaga kondusifitas keamanan wilayah,” pungkasnya.(Iwan/And/Red)