Atlet Tenis Meja di Bumi Wali Diminta Kompetitif

Momen Muskab PTMSI Pengkab Tuban.

Reporter: Nursalam

TUBAN, SUARADATA.com-Setelah menggelar Musyawarah Kabupaten (Muskab), Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Pengkab Tuban diminta agar bisa melahirkan atlet kompetitif.

“Selain atlet, juga bisa mencetak pelatih yang kompetitif pula,” kata Sekretaris Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Tuban, Zainal Maftuhin ketika bersilaturrahim dengan wartawan di Sekretariat PWI Jalan Basuki Rahmad nomor 68, Minggu (7/2/2021).

Zainal begitu disapa, Muskab PTMSI merupakan awal sejarah pertama. Oleh sebab itu, pengurus baru harus solid dengan manajerial organisasi yang profesional. Terlebih, mampu melahirkan program kerja yang nyata, inovatif, dan berorientasi pada percepatan prestasi Tenis Meja Kabupaten Tuban.

“Kami juga menekankan agar program pembinaan yang disusun dan dilaksanakan harus mampu mengoptimalkan seluruh potensi atlet dan pelatih,” tegas Kabid Olahraga Disparbudpora itu.

Ia berharap, agenda rutin kompetisi internal bisa sebagai tolok ukur pembinaan sebelum ke jenjang yang lebih tinggi. Sedangkan, hadirnya pengurus baru harus mampu menjalin koordinasi dan komunikasi. Baik dengan stakeholder terkait, dunia kerja maupun dunia industri. Karena semua itu bisa diajak kerja sama dalam pembinaan, kebijakan dan pendanaan.

“Semoga pengurus baru bisa menjalankan amanat organisasi dengan baik,” harapnya.

Sementara itu, Pengurus PTMSI Jawa Timur Muhari menyatakan, untuk mewujudkan atlet yang kompetitif, dalam hal ini sarana prasarana harus dapat disepakati untuk disiapkan dalam APBD. Terutama, harus disiapkam gedung yang representatif dan pelatih yang qualified.

“Tanpa dukungan Pemerintah Daerah (Pemda) dan kepedulian KONI, susah untuk mencetak atlit tenis meja yang handal,” tuturnya.

Selanjutnya, setelah terbentuk kepengurusan baru dan sudah disepakati tim formatur. Terdiri tiga orang yaitu ketua lama, ketua terpilih dan ketua sidang.

Demi menjaga kesolidan pengurus yang lama dan yang baru, tidak menutup kemungkinan bahwa ada masukan-masukan dari semua PTMSI yang ada di kecamatan. Lalu melihat pengurus-pengurus lama yang dianggap mampu dan selalu berperan aktif sehingga tidak gegabah dalam memilih kepengurusan.

“Intinya PTMSI harus tumbuh, jangan sampai kendang tabuh sisih,” pungkasnya.(Sal/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top