Buka Lentera Bawean Semarakkan Peringatan 1 Abad NU

SURABAYA, SUARADATA.com-Dalam rangka memeriahkan 1 Abad NU, Pemprov Jatim bersama Yayasan Eyelink Foundation, UNUSA, KOMATDA, IDI, PERDAMI telah menginisiasi bakti sosial kesehatan mata berupa operasi katarak dan berbagi kacamata secara gratis, yang akan digelar di Pulau Bawean.

Kegiatan ini juga merupakan dukungan mewujudkan komitmen “Indonesia Bebas Kebutaan”. Acara ini berjalan lancar dan Pemprov Jatim bersama Pembina Yayasan Eyelink Foundation dr. Uyik Unari, SpM (K), Pimpinan Yayasan RSI Surabaya Prof. M. Nuh, serta Ketua Panitia penyelenggaran 1 Abad NU H. Ahmad Muhdlor melakukan Kesepakatan Bersama. Terlebih, untuk menyelenggarakan baksi sosial kesehatan mata bertajuk ‘Membuka Lentera Bawean’, bertempat di Tower RSI A. Yani, Sabtu (4/2/2023).

Selain Eyelink Foundation, sejumlah lembaga juga terlibat dalam baksos kesehatan mata ini, antara lain Yarsis, Unusa, dan Dinas Kesehatan Jatim. Selain itu juga melibatkan Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Jatim, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim, Komite Mata Daerah (Komatda) dan Arsinu.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah berharap gerakan bakti sosial Kesehatan Mata ini dapat menjadi Sinar Kehidupan bagi masyarakat untuk membaca dunia. Sebab, mata adalah salah satu organ penting bagi kehidupan manusia yang berfungsi untuk berinteraksi secara sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

“Kegiatan ini mengajak kita untuk memberikan sinar kehidupan bagi masyarakat untuk melihat dunia melalui membaca dan melihat dengan lebih baik lagi,” terangnya.

Tidak hanya itu, Gubernur Khofifah yang juga Ketua PBNU ini menyampaikan, momentum peringatan satu abad NU ini juga diyakini sebagai take off NU menuju abad kedua. Terlebih, melalui peningkatan daya saing berbagai bidang diantaranya bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

“Ini sebagai take off NU menuju abad kedua,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Yarsis sekaligus Ketua Komatda Jatim Prof. M. Nuh Dea menjelaskan, dalam menyambut 1 Abad NU para generasi penerus NU ingin memberikan manfaat dan memberikan dedikasi tinggi bagi masyarakat. Menunjukkan, bahwa NU memiliki kepedulian terhadap persoalan sosial kemasyarakatan.

Kegiatan ini diyakini memberikan nilai manfaat sosial yang tinggi mengatasi kebutaan dan memberikan manfaat agar masyarakat bisa kembali membaca hingga mengaji Al Qura’an. MoU yang ditandatangani itu tidak hanya untuk Bawean, Gresik, tapi akan dilakukan di daerah lain di Jatim.

“Yarsis bersama rumah sakitnya dan Unusa akan mensuport kegiatan dalam kegiatan ‘Indonesia Bebas Kebutaan’ yang diinisiasi oleh Eyelink Foundation. Unusa akan menerjunkan mahasiswa perawat dan para dokter muda dan dosen sebagai bagian dari proses pembelajaran,” paparnya.

Ditempat yang sama, Pembina Eyelink Foundation dr. Uyik Unari, SpM (K) menyebutkan, dari hasil pemeriksaan dan skrining awal pihak Eyelink Foundation pada 24 -26 November 2022, terdapat 296 orang menderita Katarak dan 90 orang menderita Pterygium dari 900 warga yang diperiksa. Ratusan pasien ini adalah jumlah pasien yang akan mendapatkan operasi katarak & Pterygium gratis selama 1 pekan (6-11 Februari).

“Para pasien ini membutuhkan tindakan operasi katarak dan Pterygium segera, agar penglihatannya kembali jelas dan lebih produktif,” pungkasnya.(Di/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top