Kota Malang Dinilai Layak Jadi Malang City Health Care

Wali Kota Malang Sutiaji menerima piagam penghargaan dari Dirut BPJS Kesehatan Fahmi Idris. Disaksikan Ketua Umum IDI Daeng M Fakih dan Sekkot Wasto, di Puskesmas Kedungkandang, Rabu (11/3/2020). Foto: Iwan Suaradata

MALANG, SUARADATA.com-Klinik Bunga Melati Malang satu-satunya klinik swasta terakreditasi Paripurna.

Disamping itu, klinik tersebut berkomitmen mendukung Malang City Health Care di Kota Malang. Seiring diluncurkan program pendaftaran pelayanan kesehatan secara online, di aplikasi Mobile JKN. Kkhususnya peserta FKTP (fasilitas kesehatan tingkat pertama).

Peluncuran program tersebut ditandai dengan kunjungan Dirut BPJS Kesehatan Pusat Jakarta Prof. Dr. dr. Fahmi Idris, M.Kes dan Wali Kota Malang Drs. H Sutiaji serta Ketua Umum IDI Pusat Jakarta Dr. Daeng M Fakih, SH, MH, Rabu (11/3/2020)

Direktur Klinik Bunga Melati Donny Hary Putra mengatakan, pihaknya senantiasa komitmen dan mendukung setiap program BPJS Kesehatan. Diantaranya, terkait program baru ini (FKTP), pendaftaran pelayanan kesehatan secara online.

“Kami merasa dimudahkan dalam proses pendaftaran pasien, sehingga tidak terjadi antrian,” kata Donny.

Donny menyebutkan, selama ini pihaknya dalam menjalin kerjasama teIah berjalan harmonis dan saling support. Termasuk niatan kami dalam meningkatkan pelayanan.

“Akreditasi Paripurna mampu kami lewati dan terkantongi,” imbuhnya.

Terpisah, Dirut BPJS Kesehatan Pusat Fahmi Idris menuturkan, keunggulan layanan online FKTP yang ada di aplikasi Mobile JKN. Keunggulannya adalah dapat mengantisipasi waktu berobat. Yakni memantau jumlah pasien yang ada di lokasi.

“Kota Malang yang sudah menerapkan Malang City Smart. Secara tidak langsung mensupport program ini, menjadikan Malang City Health Care,” tuturnya.

Terlepas dari itu, perlu diinformasikan perihal putusan MA. Soal pembatalan kenaikkan iuran BPJS. Pada intinya BPJS mematuhi segala aturan hukum yang ada. Namun begitu, pihaknya masih perlu memastikan salinan detailnya.

“Setelah itu baru kami koordinasikan bersama pihak Kementerian,” tandasnya.

Terpisah, Ketua Umum IDI Pusat Dr. Daeng M Fakih menambahkan, dengan adanya layanan online ini. Menurutnya, pasien lebih diuntungkan secara kesehatan.

“Menjadikan pasien tidak terlalu lama mengantri dalam berobat. Terlalu lama mengantri, secara psikologis turut mempengaruhi,” tambah Daeng.

Sedangkan, apresiasi dari Wali Kota Malang Sutiaji turut melengkapi launching program online FKTP BPJS Kesehatan. Orang nomor satu di Pemkot Malang ini menukaskan, pemanfaatan teknologi informasi untuk peningkatan pelayanan. Salah satunya untuk perkataan kesehatan yang diinisiasi BPJS Kesehatan.

Dirinya berharap, semakin mudahnya peserta BPJS diberikan pelayanannya. Semakin optimal pula kepesertaan di setiap badan usaha atau perorangan mencatatkan dirinya sebagai peserta BPJS.

“Terpenting lagi, semua faskes bisa melayani masyarakat (peserta) pemegang kartu BPJS. Tanpa dibayangi rasa diskriminatif dalam pelayanan,” pungkasnya.(Iwn/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top