Kilas Peristiwa

Anggota DPRD Bersumpah, Sosialisasi Pembangunan Kayutangan Heritage Tidak Sampai ke Warga Terdampak

Situasi rapat paripurna DPRD Kota Malang, di gedung lantai 3. Foto : Afd

MALANG, SUARADATA.com-Anggota F – PKB DPRD Kota Malang, Arif Wahyudi bersumpah bahwa warga RW 2 Kauman dan RW 9 Oro – Oro Dowo terdampak pembangunan Kayutangan Heritage belum mendapatkan sosialisasi dari Pemkot maupun pihak proyek.

“Demi Allah, warga RW 2 Kauman dan RW 9 Oro – Oro Dowo terdampak pembangunan Kayutangan Heritage belum mendapatkan sosialisasi dari Pemkot maupun pihak proyek,” tegas Arif Wahyudi usai mendengarkan pembacaan jawaban dari Wali Kota Malang, Sutiaji terkait Ranperda APBD TA 2021, di sidang rapat paripurna, digelar di lantai 3 gedung DPRD Kota Malang, Senin (16/11/2020).

Berdasarkan banyak keluhan dari warga terdampak pembangunan Kayutangan Heritage. Arif menandaskan, pembangunan Kayutangan Heritage memberikan dampak negatif bagi perekonomian warga sekitar. Selain itu, sekaligus membawa dampak kemacetan bagi pengguna jalan.

“Dampak ekonomi dirasakan oleh warga Kelurahan Oro – Oro Dowo dan Kauman maupun pelaku ekonomi secara umumnya. Sedangkan dampak kemacetan, dialami dan dirasakan bagi semua pengguna jalan,” tandasnya.

Kenapa hal itu bisa terjadi, disebabkan sosialiasi teknisnya kepada warga dari Pemkot Malang maupun pihak proyek tidak jelas dan tidak tepat.

“Mau gak mau warga atau pengguna jalan mesti menjadi korbannya,” beber Arif Wahyudi.

Menurut Arif, semestinya jawaban Wali Kota tidaklah sesimpel itu. Dikarenakan warga terdampak seperti tukang parkir, PKL, pelaku kuliner serta toko kelontong menjerit omsetnya merosot tajam.

“Dari pada jualan gak laku, mending ditutup dulu. Nanti kalo sudah kelar baru buka lagi,” tiru Arif dari pernyataan warga.

Disisi lain,  pihak proyek kepada Wali Kota Malang menyampaikan, dipercepat pembangunannya dengan memberlakukan tiga shift. Akan tetapi, fakta di lapangan nihil dilakukannya.

“Malam hari sekitar pukul 11 malam ke atas sudah sepi gak nampak aktifitas kerja,” ungkap Arif.

Wali Kota Malang hendaknya tidak begitu saja menerima informasi dari pihak proyek. Bahkan, sebaiknya bisa ikut turun dan memastikan informasi yang ada.

“Percepatan yang ditargetkan betul – betul bisa terwujud,” sambungnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji usai membacakan jawaban Wali Kota terkait pandangan umum fraksi. Langsung menjawabnya kembali.

Sutiaji mengatakan, pada dasarnya pemkot ingin memberikan percepatan pembangunan Kayutangan Heritage. Mengenai teknisnya bisa diperdalam lewat pembahasan secara komisional.

“Terkait kemacetan, bukan hanya warga atau pengguna jalan saja. Kami pun turut terdampak, akibat sosialisasi yang tidak terjadwalkan dengan jelas,” imbuh Sutiaji.(Afd/And/Red)

Suara Data Network

assalamualaikum

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button