Dampak Banjir Bandang di Kota Batu, Ratusan Warga Kota Malang Terpaksa Mengungsi

Wali Kota Malang Sutiaji saat berada di tengah warga yang mengungsi di salah satu tempat pengungsian akibat banjir meluap dari sungai Brantas. Foto : tangkapan layar

MALANG, SUARADATA.com-Banjir bandang terjadi di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ternyata berimbas ke Kota Malang. Dampak tersebut meliputi empat wilayah kelurahan yakni Kelurahan Samaan, Kotalama, Jatimulyo serta Kelurahan Rampal Celaket, Kamis (4/11/21) malam.

Ratusan warga dari tiga kelurahan langsung mengungsi ke tiga titik lokasi seperti Kampung Putih mengungsi di gedung Taman Rekreasi Senaputra sebanyak 175 orang. Lanjut RW 9 Jatimulyo sebanyak 200 orang di Balai RW 9, sedangkan warga RW 2 Kelurahan Samaan sekitar 100 sampai 150 di Balai RW 2.

Wali Kota Malang Sutiaji pun langsung meninjau tiga lokasi terdampak banjir luapan sungai Brantas. Seperti di Kampung Putih Kelurahan Rampal Celaket dan RW 2 Kelurahan Samaan, Kelurahan Kotalama serta RW 9 Kelurahan Jatimulyo.

Pihaknya tidak mengira banjir bandang di Bumiaji Kota Batu akan berimbas ke Kota Malang. Menurutnya, kerusakan rumah-rumah warga yang terdampak banjir ada di RW 9 Kelurahan Jatimulyo, Lowokwaru lumayan parah.

“Kami melihat di RW 9 Jatimulyo ada sekitar 61 rumah warga terdampak, sedangkan di Kampung Putih Rampal Celaket ada 51 rumah. Lantas di wilayah Kelurahan Samaan ada 30 rumah, lanjut di Kotalama ada 7 rumah terkena banjir,” jelas Wali Kota Sutiaji saat di lokasi pengungsian, Kamis (4/11/21) malam.

Masih kata Sutiaji, ada dua dari tujuh rumah yang terdampak banjir di kawasan Kotalama diungsikan. Karena kondisi rumahnya cukup mengkhawatirkan. Selanjutnya, langkah yang diambil Pemkot Malang adalah identifikasi serta kebutuhan mendesak seperti tempat pengungsian serta air bersih, selimut maupun lainnya.

“Berikutnya, kebutuhan dasar seperti makan minum kita siapkan dapur umum ditempatkan di Senaputra diberikan kepada warga pengungsi pagi siang dan sore. Namun untuk di RW 9 Jatimulyo dilakukan secara swadaya tiap RT, sesuai jumlah warga yang mengungsi,” kata dia.

Pria asli Lamongan ini menginformasikan, pengungsi di RW ada sekitar 200 orang. Dan di Kampung Putih sekitar 175 orang, lantas di wilayah Kelurahan Samaan sekitar 100 sampai 150 orang yang mengungsi.

“Pemkot Malang melalui BPBD belum bisa menyampaikan nilai kerugian keseluruhannya, karena masih terus menginventarisir secara keseluruhan,” ujarnya.

Oleh karenanya, BPBD Kota Malang bersama TNI dan Polri serta elemen lainnya dilibatkan untuk membantu penanganan pemulihannya.

“Untuk memantau perkembangan kondisi cuaca hujan mengantisipasi banjir susulan. Pihaknya terus mengkomunikasikan dengan BMKG, guna mendapatkan informasi cuaca musim yang berlangsung,” pungkasnya.(Afd/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top