Dicekam Covid-19, Kampung Mergosono Terapkan PSBL 2 Minggu
MALANG, SUARADATA.com-Kelurahan Mergosono, Kedungkandang, Kota Malang dari RW 1 hingga RW 7 mulai menerapkan Status Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL). Hal itu diinisiasi warga setempat setelah terdapat 24 pasien konfirmasi positif covid-19 di kelurahan tersebut.
Atas tindakan cepat itu Wali Kota Malang, Sutiaji mengapresiasi langkah dan inisiasi dari masyarakat terkait PSBL. Sebab, tindakan tersebut meminimalisir dan memutus sebaran covid-19 di kawasan sini.
Pemberlakuannya dimulai 9 sampai 23 Juli 2020 di kelurahan setempat. Pintu akses keluar masuk ditentukan pada 2 titik. Yakni di Gang 5 sebagai pintu masuk dan pintu keluar ada di Gang 3A. Diharapkan, peran serta semua elemen masyarakat turut terlibat untuk menyukseskan PSBL.
“Ini merupakan bagian dari kesadaran masyarakat. Berharap kasus yang ada tidak melebar kemana-mana,” kata Sutiaji, Jumat (10/7/2020).
Insiatif pemberlakuan PSBL, menurutnya, pastinya melokalisir dan memantau pergerakan warga. Sekaligus mengingatkan secara terus menerus kepada warganya, agar mematuhi dan mendisiplinkan diri menjalankan protokol kesehatan.
“Khususnya, kawasan wajib memakai masker dan physical distancing, dan aturan protokol kesehatan lainnya,” imbuhnya.
Sutiaji juga menyinggung, kasus meninggalnya karyawan BRI yang terpapar covid-19. Ia mennyatakan sudah selesai dan tidak perlu dipermasalahkan lagi. Tidak ada istilah klaster perbankan terkait covid.
“Beda dengan di klaster keluarga,” terang politikus dari Partai Demokrat ini.
Ditempat sama, Lurah Mergosono, Karliono menambahkan, semua jalan alternatif terkecuali pintu masuk dan pintu keluar. Pihknya memastikan semua aksesnya tertutup rapat. PSBL diberlakukan mulai pukul 22.00 hingga 04.00.
Termasuk, akses jalan tembusan antara Bumiayu dan Mergosono Gang 1 dilakukan penutupan. Kemudian, masyarakat yang kerap melintas di sana diharapkan bisa menggunakan askses jalan lainnya untuk sementara waktu.
“Dibantu personil dari Polri dan TNI, pengamanan di check point covid. Kita libatkan unsur masyarakat (Satlinmas), dilakukan secara tiga shift. Masyarakat di luar Mergosono sekiranya tidak memiliki kepentingan mendesak, harapan bisa menundanya,” bebernya.
Pelaksanaan PSBL di wilayah Mergosono, apakah akan ada perpanjangan atau tidak. Pihaknya masih melihat hasil perkembangan di lapangan seperti apa pastinya.
“Ya masih dilihat perkembangannya,” ujar mantan anggota Satpol PP itu.
Sementara itu, saat dilakukan pemeriksaan suhu badan kepada warga. Sewaktu melintas di pintu check point, kedapatan lebih dari tiga orang memiliki suhu badan di atas 37°C. Namun setelah, diulang dua atau tiga kali, akhirnya kembali normal.(Iw/And/Red)