Empat Hari Hilang di Bengawan Solo, Petani Tuban Ditemukan di Gresik

Jenazah berada di Rumah Sakit Gresik.

Reporter: Nursalam

TUBAN, SUARADATA.com-Setelah dilakukan pencarian selama empat hari, Munasir (53) petani warga Desa Kedungharjo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban yang dinyatakan hilang akibat terseret arus Sungai Bengawan Solo akhirnya ditemukan di Gresik, pada Sabtu (6/2/2021).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Yudi Irwanto mengatakan, petani hilang itu ditemukan wilayah Pangkah Kulon Kabupaten Gresik, tepatnya di perusahaan PGN SAKA.

“Saat ditemukan korban sudah dalam keadaan meninggal,” ungkap Yudi, Minggu (7/2).

Lebih lanjut Yudi menjelaskan, dalam pencarian terhadap korban yang dilakukan oleh tim Sar gabungan dari berbagai unsur BPBD, Basarnas Surabaya, Kecamatan, Polsek, Koramil Widang, serta perangkat desa. Dalam pencarian korban dilakukan dengan menggunakan perahu karet. Selain itu, juga dilakukan pencarian dengan cara menyelam di sekitar titik lokasi hilangnya korban.

“Dalam pencarian korban hari keempat, dimulai dari posko sampai dengan jembatan Laren masih nihil, namun sekitar pukul 10.00 WIB tim SAR gabungan mendapatkan laporan bahwa korban telah di temukan di wilayah Kabupaten Gresik,” tambahnya.

Sementara itu, setelah mendapatkan laporan selanjutnya korban di evakuasi menggunakan eksavator dan di bawa ke RS Ibu Sina Gresik. Kemudian, dilakukan identifikasi korban dan operasi pencarian dinyatakan berhenti.

“Setelah identifikasi selesai korban akan di bawa ke rumah duka bersama keluarga dan perangkat Desa Kedungharjo, dan saat ini korban sudah dimakamkan,” pungkasnya.

Diketahui, sebelumnya pada Selasa (3/2/2021), sekitar pukul 08.00 WIB korban mengajak saudaranya untuk membantu membuka air di sawahnya. Karena sawahnya banyak air dengan cara di cangkul membuka tanggul sawah agar airnya terkuras.

Setelah mencangkul bermaksud untuk menguras air di sawahnya. Dimungkinkan tiba-tiba airnya menyembur keluar dan tanahnya ikut longsor. Sehingga, korban dimungkinkan terbawa semburan air yg dekat dengan bengawan solo.

Setelah lama ditunggu tidak pulang-pulang sekitar pukul 10.00 WIB ada saudaranya yang hendak mambantu.

Namun, korban sudah tidak ada di lokasi. Kemudian, saudaranya mencoba mencari di sawah tersebut. Tiba-tiba hanya ditemukan baju, celana pendek, cangkul dan arit atau sabit.(Sal/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top