Kilas Peristiwa

Geram Terhadap Ulah Oknum Kadus, Warga Sukolilo Bancar Geruduk Balai Desa

Sambil membawa keranda, Warga masyarakat saat menggelar aksi demonstrasi di Balai Desa Sukolilo, Kecamatan Bacar.

TUBAN,SUARADATA.com-Polemik dikalangan warga Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban terkait ulah oknum Kepala Dusun (kadus) yang dinilai membuat resah warga membuatnya menggeruduk balai desa setempat, Selasa (20/8/2024).

Dengan membawa spanduk dan miniatur keranda mayat dengan bertuliskan “Desoku Ricuh, Camatku Turu”. Mereka menuntut agar oknum kadus yang diduga berselingkuh tersebut dilengserkan dari jabatannya atau mundur secara sukarela.

Dalam aksinya itu, para warga masyarakat ditemui Kepala desa didampingi Kapolsek setempat. Setelah aksi demo itu Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sukolilo akan melakukan Musyawarah Desa (Musdes) pada hari Kamis 22 Agustus 2024 mendatang untuk menyelesaikan masalah agar segera terselesaikan dan menemukan titik terang.

Tokoh Masyarakat sekaligus Korlap Aksi, Muhammad Hasyim mengatakan, aksi demo ini terjadi karena warga geram terhadap ulah oknum kadus yang sungguh meresahkan. Bahkan, ulah oknum kadus itu sebenarnya sudah dilakukan beberapa tahun yang lalu. Namun, melihat aksinya yang tidak kunjung sadar diri, lalu membuat emosi warga memuncak dan membuat aksi demo.

“Sebelumnya kita pernah memergoki oknum kadus itu sedang memboncengkan perempuan pada malam hari. Dari sinilah muncul kecurigaan, bahwa tingkah kadus itu tidak tepat dan membuat resah warga,” tegas Hasyim sapaan akrabnya.

Menurutnya, sejak awal persoalan ini diminta diselesaikan baik-baik asalkan oknum kadus itu mau mengundurkan diri. Tak hanya itu, para warga juga tidak pernah memaksa dia untuk mengundurkan diri. Akan tetapi, lantaran yang bersangkutan tidak tegas dalam mengundurkan diri, maka warga meminta pimpinan desa agar segera memproses dan melakukan pencopotan terhadap oknum kadus itu.

“Kasus ini sebetulnya sudah lama, pertama tahun 2006. Lalu berlanjut lagi sekitar 2 bulan lalu oknum kadus itu telah memboncengkan wanita yang bukan istrinya pada malam hari. Dari situ warga merasa risih dan resah. Padahal seharusnya pamong atau perangkat desa itu memberikan contoh yang baik bagi masyarakat, lah ini tidak malah sebaliknya malah bikin kisruh di masyarakat,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar, Arif Nugroho membenarkan, jika ada puluhan warga yang datang ke balai desa guna menuntut pencopotan oknum kades yang membuat risih tersebut. Ia pun berjanji akan menyelesaikan persoalan ini sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Kami selaku Pemerintah Desa tetap memakai SOP atau aturan yang ada, supaya tidak menyalahi aturan serta akan menampung keluh kesah masyarakat,” pungkasnya.(Sal/And/Red)

Suara Data Network

assalamualaikum

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button