Hidup Sendirian, Kakek di Tuban Belum Tersentuh Bantuan Pemerintah

Mbah Roto bersama hewan peliharaanya

TUBAN-Kisah pilu dialami kakek di Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban yang hidup sebatangkara dan belum tersentuh bantuan apapun dari pemerintah.

Ya itulah kisah Mbah Roto (52 warga Kelurahan Gedungombo, RT 04 RW 11, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Ia menjalani kehidupannya seorang diri, setelah kurang lebih lima belas tahun ditinggal meninggal oleh kedua orang tuanya.

Kakek yang hidup sebatangkara tersebut hanya tinggal dengan kambing peliharaannya. Bahkan, tinggal di dalam rumah yang sudah tidak layak dihuni.
Selain itu, dinding yang terbuat dari anyaman bambu (gedek) pun sudah bolong. Dengan beralaskan tanah kondisi rumah terlihat hampir roboh.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pria paruh baya dan belum pernah menikah itu hanya mengandalkan belas kasihan dari para keluarga dan tetangganya. Mungkin tidak banyak yang mengetahui kisah hidup Mbah Roto ini, karena rumah berukuran 5×6 meter yang ia huni juga dikelilingi oleh bangunan pemukiman menengah keatas.

Bergelimangnya industri besar berskala nasional dan internasional di Kabupaten Tuban tak lantas membuat masyarakat sejahtera. Jangankan bantuan dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, bahkan kakek tua inipun belum tersentuh berbagai program-program kesejahteraan dari pemerintah.

Melihat kondisi itu bisa saja sudah sesuai dengan predikat yang disandang Kabupaten Tuban dengan raihan angka daerah termiskin ke lima tingkat Provinsi Jawa Timur.

Ketua RT setempat, Ngatris mengatakan, Mbah Roto memang tinggal sendiri dan hanya ditemani beberapa ekor kambing peliharaannya. Meski masih memiliki saudara dan keponakannya, ia tetap memilih hidup sendiri.

“Mungkin karena beliau orang tidak mampu, jadi dia memilih tidak menikah dan hidup sendiri,” ungkap Ngatris, Senin, (2/12/2019).

Tak hanya itu, dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, Mbah Roto juga masih bergantung pada para tetangganya yang berada disekitar tempat tinggalnya.

Yang lebih miris lagi, didalam kehidupan yang serba kekurangan itu, Mbah Roto juga belum pernah menerima bantuan apapun. Baik berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang digadang-gadang mampu mensejahterakan rakyat tersebut.

“Dulu sudah pernah kami ajukan permintaan bantuan, dan kemarin sudah ada pendataan bedah rumah. Tapi untuk bantuan lainnya belum dapat,” papar Ketua RT.

Sementara itu, Camat Semanding, Danarji mengaku, selama ini Mbah Roto memang hidup sebatang kara. Namun pemerintah belum bisa berbuat apa-apa. Sebab, setelah dilakukan pengecekan administrasi kependudukan (Adminduk), ia belum melakukan perekaman e-KTP.

“Mbah Roto ini kan belum melakukan perekaman e-KTP, dan KK kemungkinan juga sudah tidak aktif,” terang camat asli Semanding ini.

Untuk itu, diharapkan agar pemerintah desa dapat membantu dan memfasilitasi beliau agar segera menyelesaikan adminduknya terlebih dahulu. Karena jika tidak, maka pemerintah bakal kesulitan dalam memberikan bantuannya.

“Kita harap agar adminduk diselesaikan terlebih dahulu dan aktif. Supaya kita juga bisa upayakan bantuan-bantuan lain secara rutin. Namun, sementara akan kita upayakan bantuan insidental, agar kebutuhan Mbah Roto sehari-hari tercukupi,” pungkasnya.(Sal/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top