Jaga Pasokan Pangan, Mentan RI lakukan Percepatan Tanam Padi di Tuban

Reporter: Nur Salam

TUBAN, SUARADATA.com-Guna menjaga ketahanan pangan nasional, Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia (RI) mendorong adanya gerakan percepatan tanam salah satunya di Kabupaten Tuban.

Saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Tuban, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo didampingi Wakil Gubernur Jatim, Emil Elistianto Dardak menyaksikan akselerasi pertanian percepatan tanam padi pasca panen di desa Ngadirejo, Kecamatan Widang. Pada kesempatan itu juga diserahkan sejumlah bantuan pertanian, seperti bibit dan alat pertanian, Jum’at (26/6/2020).

“Percepatan tanam pasca panen ini dimaksudkan untuk menjaga ketahanan pangan dan mengejar sisa air yang tersedia. Mengingat berdasarkan prakiraan BMKG terjadi kemarau panjang, serta Organisasi Pangan Dunia (FAO) memperkirakan akan terjadi krisis pangan global,” bebernya.

Untuk menunjang hal tersebut menurutnya, diperlukan adanya akselerasi dari pemerintah daerah untuk mendorong petani mempercepat penamaan kembali pasca panen. Salah satunya menjaga stabilitas harga ketika panen dan pasca panen.

Tujuannya, agar harga hasil pertanian tidak di bawah Harga Pokok Penjualan (HPP). Selain itu, memfasilitasi sarana prasarana penunjang pertanian lainnya dan juga tersedianya bibit, perairan dan teknologi pertanian terbaru.

“alam hal ini pemerintah daerah diminta ikut mengambil peran dalam pengelolaan pasca panen lebih baik. Sehingga, petani tidak lagi menjual gabah namun dapat diolah menjadi beras premium untuk langsung dijual,” tambanya.

Lebih lanjut Menteri Syahrul Yasin menyampaikan, Kabupaten Tuban memiliki kualifikasi sangat prima untuk menjadi percontohan pertanian di Jawa Timur dan nasional. Selain itu, Kabupaten Tuban juga berpotensi untuk memiliki lokasi pengembangan bibit berkualitas.

“Selain sektor pertanian, wilayah Jawa Timur yang memenuhi kriteria dapat dikembangkan menjadi sentra perkebunan dan peternakan. Langkah ini untuk menunjang ketersediaan bahan pangan, tidak hanya bahan primer tapi juga daging, sayur dan buah,” tutup Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim, Emil Elistianto Dardak menyatakan Pemprov Jatim siap mendukung program Kementerian Pertanian. Sektor pertanian juga berkontribusi pada industri agro, makanan dan minuman di Jatim. Tidak hanya itu, pertanian primer menyerap 1,3 tenaga kerja di Jawa timur. Nilai tukar petani menjadi salah satu perhatian Pemprov Jatim.

“Gubernur Jatim secara langsung turun langsung ke sejumlah wilayah sentra produksi pertanian. Tujuannya, untuk memastikan percepatan tanam dengan memanfaatkan ketersediaan air berjalan optimal,” ungkapya.

Ditempat yang sama, Bupati Tuban, H. Fathul Huda melaporkan pada masa pandemic Covid-19 produksi pertanian di Kabupaten Tuban tidak mengalami penurunan. Diprediksi hingga akhir tahun 2020 akan surplus hingga 60,49 persen. Adapun luas tanam pada tahun 2020 mencapai 120 hektar.

Sedangkan ketersedian komoditas jagung tahun 2020 mencapai 482.480 ton. Luas tanam areal jagung seluas 107.527 hektar. Tidak hanya itu, saat ini Kabupaten Tuban juga tengah mengembangkan benih jagung berbasis korporasi petani.

“Ini menjadi capaian yang membanggakan. Sehingga benih jagung tidak lagi impor, bahkan diharapkan dapat diekspor,” serunya.(Sal/And/Red) 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top