TUBAN,SUARADATA .com-Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M, Pemerintah Kabupaten Tuban mengambil langkah tegas untuk memastikan kesehatan dan keamanan hewan kurban, Senin (5/5/2025).
Melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP2P), pengawasan lalu lintas ternak diperketat guna mencegah penyebaran penyakit hewan menular.
Kepala DKP2P Tuban, Eko Julianto yang menyampaikan, lonjakan permintaan hewan kurban membuat mobilitas ternak meningkat, baik antar kecamatan, kabupaten, bahkan provinsi. Hal ini berpotensi menimbulkan risiko penyebaran penyakit seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD), serta zoonosis lainnya.
“Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, telah menginstruksikan kami untuk bertindak cepat dan menyeluruh. Kesehatan hewan dan keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama,” tegas Eko.
Dalam hal ini, DKP2P pun menerapkan strategi pengawasan terpadu yang mencakup tiga aspek utama:
1. Pengawasan dan Digitalisasi Lalu Lintas Ternak
Petugas memperketat penjagaan di pasar hewan dan titik masuk-keluar ternak. Peternak juga diedukasi tentang penggunaan aplikasi iSIKHNAS sebagai alat pemantau kesehatan dan pergerakan hewan secara digital.
2. Vaksinasi dan Pemantauan Ketat
Dari peternakan hingga tempat pemotongan, seluruh rantai distribusi ternak diawasi ketat. Vaksinasi PMK terus dilaksanakan untuk sapi, kambing, domba, dan kerbau guna mencegah wabah.
3. Edukasi Penyembelihan Sesuai Syariat
Bekerja sama dengan Juleha Indonesia, DKP2P memberikan pelatihan kepada takmir masjid seputar cara memilih hewan kurban yang sehat serta teknik penyembelihan yang halal dan higienis.
Tak hanya itu, pemeriksaan post-mortem juga dilakukan di seluruh kecamatan untuk memastikan daging kurban aman konsumsi. Dengan langkah-langkah ini, Pemkab Tuban memastikan pelaksanaan kurban berjalan lancar, aman, dan sesuai syariat.
“Kami ingin masyarakat tenang dan khusyuk dalam beribadah, tanpa khawatir soal keamanan daging kurban,” pungkasnya.(Sal/And/Red)
