Jelang Libur Nataru, Polres Tuban Akan Perketat Pos Penjagaan Perbatasan

Reporter : Royvi Novriansyah

TUBAN, SUARADATA.com – Medekati hari libur perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022, Kepolisian Resor Tuban akan mendirikan pos cek point’ di perbatasan wilayah Kabupaten Tuban.

Kapolres Tuban, AKBP Darman, saat gelar Konferensi Pers di Mapolres Tuban mengatakan, pos tersebut akan didirikan di pintu masuk sektor barat yang berbatasan langsung dengan propinsi Jawa Tengah, sektor timur yang berbatasan dengan Kabupaten Lamongan, kemudian juga di Jatirogo, Rabu, (8/12/2021).

“Selain itu juga akan kita dirikan pos pelayanan yang kemungkinan akan kita pusatkan di rest area, juga pos PAM yang ditempatkan di lokasi wisata,” ujarnya.

Kemudian Kapolres menambahkan, Polres Tuban akan menerjunkan 150 personil yang akan ditambah lagi dari unsur TNI serta Ormas yang juga akan melakukan pengamanan di seluruh Gereja yang ada di Kabupaten Tuban.

“Kami pastikan akan dilakukan pengamanan di Gereja sebagai jaminan kegiatan keagamaan akan berlangsung dengan aman dan lancar,” tegasnya.

Selanjutnya Darman menuturkan, pada puncak malam tahun baru 2022 nanti kita pastikan akan melakukan penyekatan sehingga warga luar Kabupaten Tuban tidak bisa masuk.

”Kita upayakan pada malam Tahun Baru tidak ada pendatang dari luar Tuban yang masuk ke kota Tuban,” ungkapnya.

Selain itu, Darman melanjutkan, akses menuju pusat kota juga bakal ditutup untuk mencegah timbulnya kerumunan skala besar yang dikhawatirkan menjadi media penyebaran Covid 19.

“Warga sekitaran kota Tuban tidak bisa memasuki area alun-alun,” ucapnya.

Pada puncak perayaan tahun baru nanti Darman berpesan kepada masyarakat untuk tetap menghindari kerumunan, prosedur tetap (protap) pengamanan harus dilakukan.

“Boleh berwisata, namun jangan terlalu berkerumun,” pesannya.

Pada kesempatan tersebut, Darman menghimbau pada para pengelola tempat wisata, hotel dan restaurant agar memberlakukan scan barcode sertifikat vaksin bagi para pengunjungnya.

”Kita sudah komunikasikan dengan pengelola pariwisata, hotel dan restaurant untuk menerapkan aplikasi peduli lindungi,” bebernya.

Selanjutnya pria asal Demak ini mengungkapkan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban untuk melakukan tes Swab dan rapid secara acak di beberapa titik tertentu.

“Terutama di pos yang berada di perbatasan wilayah, untuk mengantisipasi penyebaran virus daru orang luar provinsi yang masuk ke Jawa timur,” terangnya.

Darman menerangkan, belum ada perintah dan petunjuk resmi untuk pelaksanaan PPKM dari kementerian dalam negri, sehingga pihaknya belum bisa memastikan apakah tetap mengijinkan tempat wisata dibuka untuk umum atau musti ditutup total.

“Kita masih menunggu perkembangan selanjutnya, saat ini dalam proses koordinasi dengan berbagai pihak untuk langkah antisipatif,” tutupnya.(Roy/Ru/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top