MALANG-Lebih dari 500 mahasiwa dari berbagai kampus negeri atau swasta se-Malang Raya menggelar aksi demo besar-besaran di depan Gedung DPRD dan Balaikota Malang, Senin (23/09).
Aksi demo tersebut berlangsung hingga sore hari. Dalam aksinya pendemo mengecam keras apa yang dilakukan oleh DPR RI. Tak hanya itu, DPR RI maupun DPRD dianggap telah menipu rakyat, sebab berani melakukan kesewenangan dalam menggodok plus memutuskan UU.
Dengan adanya aksi demo besar-besaran ini sepertinya menjadi kado istimewa, menjelang pelantikan Ketua DPRD Kota Malang I Made Riadiana Kartika bersama tiga wakilnya. Bahkan, massa aksi demo semakin bergelombang berdatangan, menyatukan misi dan aspirasinya.
Teriakan massa kepada ASN Pemkot dan anggota DPRD, menengok dari Balkon. Langsung diteriaki ayo turun, spontanitas lari masuk kembali ke dalam ruangan.
Menurut mahasiswa pria salah seorang orator, pemerintah dinyatakan sudah ditunggangi kepentigan Oligarki.
“Kami menganggap ini jelas menipu rakyat secara nyata, dengan mengatasnamakan rakyat. Akan tetapi, di dalamnya menyengsarakan rakyat,” tuturnya.
Massa aksi demo menuntut adanya pencabutan beberapa Draft RUU KUHP, semisal ketenagakerjaan, kekerasan seksual, perlindungan kerja rumah tangga dan masih ada lainnya. Presiden ayo keluarkan Perpu dan hentikan perijinan korporasi pembakar hutan.
Kepada pihak Kepolisian dimanapun berada, secepatnya menghentikan kriminalitas terhadap pembela HAM, advokat, aktifis papua dan banyak lagi lainnya. Pemerintah hendaknya menanggung kesehatan masyarakat lewat BPJS.
“Kami bertekad memperjuangan seruan ini, bersama seluruh elemen dan mahasiswa se Indonesia. Sampai kesemuanya ini menjadi jelas, dan betul – betul dicabut,” pungkas pria dari Front Rakyat Melawan Oligarki.(Iwn/Fat/Red)
