Kilas Peristiwa

Kukuhkan Petani Millenial Ronggolawe dan Panen Raya, Khofifah Dorong Optimalisasi Pertanian

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, tengah didampingi Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dan Anggota DPRD Tuban Tulus Setyo Utomo, saat melakukan panen raya tanaman padi di Desa Bandungrejo, Kecamatan Plumpang.

Reporter: Nursalam

TUBAN, SUARADATA.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan di Kabupaten Tuban. Dalam kunjungannya tersebut Gubernur melakukan panen raya tanaman padi yang ada di Desa Bandungrejo, Kecamatan Plumpang.

Selain itu, kunjungan orang nomor satu Jawa Timur bersama Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, dan Forkopimda Tuban tersebut juga membentuk sekaligus mengukuhkan jajaran pengurus Petani Millenial Ronggolawe.

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah mengatakan, pembentukan petani millenial ini ialah sebagai bentuk transformasi dari manual ke digital, dimana pada tahun 2030 mendatang, para pelaku UMKM didominasi oleh kaum millenial.

“Kami menilai, tranformasi digital adalah sebuah kebutuhan yang seharusnya bisa dikonsumsi oleh masyarakat,” ujar Khofifah Indar Parawansa, Selasa (1/2/2022).

Adanya hal itu, Khofifah mengajak kaum millenial untuk menjadi petani modern, sehingga sektor pertanian mampu tumbuh positif dan meningkatkan, termasuk dalam kondisi pandemi seperti saat ini, agar tidak terkontraksi seperti sektor lainnya.

“Saya mengajak anak-anak muda atau kaum millenial untuk masuk di sektor pertanian, sebab potensi pasar ekspor juga cukup bagus. Sehingga petani selalu diintroduksi supaya bisa melakukan tranformasi digital, mulai dari proses digitalisasi sistem, proses penanaman, panen hingga pasca panen,” terangnya.

Dirinya juga menginformasikan dan mengajak kepada masyarakat untuk mengikuti Training Digital Ekonomi yang dirintis oleh pemerintah dan bisa diikuti oleh 200 orang kaulah muda, mulai dari usia 15 sampai 22 tahun.

“Diharapkan ketika mengikuti program training digital ekonomi ini, masyarakat bisa mendongkrak kemandirian perekonomian, khususnya di Kabupaten Tuban,” jelas Khofifah.

Menurutnya, per tanggal 31 Desember 2021, produksi padi di Jawa Timur berada di peringkat pertama secara nasional. Produksi tersebut didominasi kualitas medium. Hal ini disebabkan kandungan air pada gabah cukup tinggi.

“Untuk meningkatkan hal tersebut, Pemprov Jatim meningkatkan kualitas hasil pertanian menjadi premium dengan cara menyalurkan sejumlah alat pertanian, seperti mesin pengering dan Rice Miling Unit,” terangnya.

Lebih lanjut, Pemprov Jatim secara paralel melakukan pengembangan pertanian di Jawa Timur. Pengembangan yang dimaksud mencakup tanam, olah, kemas, dan jual. Tujuannya, meningkatkan nilai tambah petani.

“Bukan hanya tanam jual, lebih dari itu mampu menjual produk pertanian siap konsumsi dengan kualitas unggul,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, meminta agar setelah adanya Pengukuhan Petani Millenial Ronggolawe tidak hanya sekedar nama saja, namun juga memiliki peran penting untuk berinovasi dalam mengembangkan industri pertanian di wilayah Tuban.

“Jangan hanya sekedar tulisan millenial, tapi juga inovasi. Khususnya dari sektor pupuk yang saat ini banyak dikeluhkan masyarakat. Seperti pembuatan pupuk organik atau yang lainnya. Dan kami dari Pemkab akan membantu dari segi pendampingan dan perijinan,” tegas Bupati muda ini.

Pihaknya juga berpesan, adanya peran anak muda di sektor pertanian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi baik berupa gagasan dan inovasi yang signifikan. Sehingga dicanangkan dapat mengatasi hulu hilir perekonomian.

“Kita harapkan peran anak muda dari sektor pertanian ini bisa memberikan kontribusi berupa kompetensi, inovasi dan kreasi yang dimilikinya untuk mengatasi masalah perekonomian yang ada di Tuban,” pungkasnya.(Sal/Ru/Red)

Suara Data Network

assalamualaikum

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button