Kurang Diperhatikan Pemerintah, Pelaku Seni Budaya Mengeluh

Pelaku seni budaya di Pasar Bareng, dikoordinir Ketua Komunitas Titik Thenger Kota Malang, Ratmoko saat mengeluhkan ke anggota DPRD kota setempat yakni Nurul Setyowati saat berkunjung ke Pasar Bareng. Foto: Iwa

MALANG, SUARADATA.com-Ketua Komunitas Titik Thenger Kota Malang, Ratmoko yang juga sebagai pelaku seni budaya tengah mengeluhkan perhatian dan dukungan dari Pemerintah kota (Pemkot) Malang.

Terutama, terkait keberadaan Pasar Seni dan Budaya yang melekat di Pasar Tradisional Bareng lantai tiga, Minggu (9/8/2020).

Dihadapan Anggota Komisi D DPRD Kota Malang yaitu Nurul Setyowati, SE. Ratmoko menegaskan, sejak hadirnya Pasar Seni Budaya di sini telah merasakan belum ada greget dukungan maupun perhatian dari Pemkot.

Padahal Pasar Bareng ini, menurut hasil keputusannya, digadang-gadang sebagai destinasi wisata pasar seni di Kota Malang.

“Tapi kenapa seiring perjalanannya kurang mendapatkan perhatian dan dukungan dari dinas terkait,” tandasnya.

Menurut Ratmoko, di Pasar Bareng lantai tiga khusus pelaku Seni Budaya sudah terkumpul 82 UKM yang bergerak bidang keterampilan seni dan budaya. Satu misal seni batik, jahit, jaranan, seni lukis dan masih banyak lagi hasil ketrampilan lainnya.

“Namun sayangnya, berjalan sesuai kemampuan yang kita miliki. Kami berharap sangat kepada dinas terkait, betul – betul memberikan perhatiannya kepada pelaku seni budaya di Pasar Bareng ini,” pinta Ratmoko.

Demikian halnya penataan dan perbaikan serta perawatan maupun pengadaan. Di pasar sini segera diwujudkan sebagai penguatan destinasi wisata pasar seninya.

Di luar hal itu, Dinas Koperindag juga menjanjikan di APBD Perubahan. Bahkan, informasi yang diterima akan membantu pengadaan peralatan musik tradisional seperti gamelan dan kebutuhan lainnya.

“Sedangkan, Dindikbud dan Dinsos sejauh ini hanya sekadar membantu,” paparnya.

Ditempat sama, Anggota Komisi D DPRD Kota Malang, Nurul Setyowati mengatakan, hasil aspirasi hari ini akan kita laporkan ke Ketua DPRD dan Ketua Komisi D.

“Kami memang melihat apa yang ada di Pasar Bareng sebagai destinasi wisata pasar seni, perlu dibenahi secara banyak hal,” kata Nurul.

Terpantau di lokasi, kesan yang disematkan sebagai destinasi wisata pasar seni sama sekali belum nampak. Penerangan, penataan secara ciri khas di pintu masuk kawasan hingga di dalam pasarnya sendiri belum menunjukkan khasnya.

“Sehingga kami menilai penguatan destinasi wisata pasar seni di Pasar Bareng. Dibutuhkan penataan dan perbaikan serta perawatan maupun pengadaan tambahan fasilitas umum secara menyeluruh,” tutupnya.(Iw/Mau/Red) 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top