Pemkab Diminta Tangani Serius, Maraknya Anak Punk yang Berkeliaran di Tuban
TUBAN,SUARADATA.com-Maraknya anak punk yang berkeliaran di beberapa wilayah di Kabupaten Tuban mendapatkan respon dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. Terutama anak punk yang berada di Perempatan Lampu Merah SMPN 4 Tuban.
Menurutnya, keberadaan anak punk dinilai meresahkan masyarakat. Sehingga hal tersebut harus mendapatkan perhatian serius dari Pemkab Tuban, terlihat semakin hari jumlahnya bertambah.
“Maraknya anak punk yang berkeliaran di Tuban, terutama di sekitar perempatan SMPN 4 Tuban sebaiknya segera ada penanganan yang serius dan tuntas,” kata anggota DPRD Tuban dari Fraksi PKB, Siswanto Kamis (30/1/2025).
Menurutnya, persoalan ini menjadi perioritas, agar segera selesai. Apalagi di kawasan perempatan itu ada siswa siswi SMPN 4 Tuban dan siswa SDN Bogorejo. Tentu secara psikologis itu tidak baik untuk para pelajar atau generasi penerus bangsa yang lain
“Untuk giat razianya juga lebih diintensifkan mengingat keberadaan anak punk yang jumlahnya terus bertambah. Selama ini dalam penanganan anak punk saya menilai terkesan kurang optimal. Oleh sebab itu, pemerintah wajib hadir dengan memberikan pembinaan dan penyelesaian secara tuntas,” tambahnya.
Dengan melihat hal itu, pihaknya sangat kasihan terhadap anak punk yang tidak ada kejelasan masa depannya. Dan jika dibiarkan terus menerus maka nantinya bisa menjadi generasi bangsa yang kurang baik.
“Sekali lagi keberadaan anak punk yang berada di situ tentu tidak elok. Apalagi wilayah itu dekat dengan lembaga pendidikan yaitu SMPN 4 Tuban dan SDN Bogorejo,” tegasnya.
Selanjutnya, DPRD Tuban pun mendesak pada pemkab agar hadir menertibkan dan memberikan bekal pembinaan pada mereka. Tentu semua itu dalam rangka menegakkan perda ketertiban Umum juga guna menyelamatkan generasi penerus Bangsa. Selain itu, juga mengurangi dampak negatif pada generasi muda yang lain, apalagi tempat mangkal anak anak punk ini dekat dengan institusi pendidikan.
“Ada beberapa usulan agar mereka (anak punk) bisa teratasi, pertama OPD Satpol PP sebagai penegak Perda melakukan penertiban Rutin dan lanjut koordinasi dengan dinas sosial. Kemudian, dilakukan karantina dan pembinaan secara ajek dan dievaluasi. Sebaiknya juga ada inovasi pelaksanaannya agar penyelesaian ini bisa tuntas,” beber Siswanto.
Diakui memang dalam menangani anak punk itu ada kendala di lapangan, terutama keluhan petugas. Apalagi setelah ditertibkan mereka terkadang meronta-ronta hingga melarikan diri dan kembali mangkal lagi.
Terkadang setelah ditertibkan, anak punk ini di tempatkan di penampungan atau rumah singgah tidak layak. Oleh sebab itu, kendala ini menjadikan PR berbagai OPD terkait untuk koordinasi inten saling mensupport guna mencari solusi tepat menuntaskan masalah ini.
“Solusi kedua yaitu setelah ditertibkan mereka diberikan pembinaan mental yang bekerja sama dengan TNI/ POLRI. Alternatif pembinaan dapat dilakukan di Kompi sela 1 hingga 3 bulan. Selanjutnya, mereka juga diberikan ketrampilan UMKM dan bantuan modal usaha agar bisa hidup mandiri di Masyarakat,” saran anggota DPRD Tuban yang juga mantan Pegawai PT SIG Pabrik Tuban itu.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat Tuban, Bambang Agus menyampaikan, agar pemerintah segera bertindak menangani keberadaan anak punk tersebut. Sebab, keberadaan mereka tidak hanya mengganggu pengguna jalan yang melintas saja. Tetapi, mereka terkadang juga mabok-mabokan minuman keras. Tak hanya itu, saja dari gerombolan anak punk itu terkadang ada yang membawa bayi dan ada pula yang sudah hamil.
“Melihat hal ini sebaiknya pemerintah harus hadir dan segera menanganinya,” harap Bambang sapaan akrabnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Tuban, Gunadi menjelaskan, dalam menangani persoalan ini Satpol PP sia berkolaborasi dengan OPD pengampu untuk penertibannya. Sehingga, selama penertiban ink tidak bersifat instan dan ada solusi kelanjutannya.
“Kemarin kami juga suda komunikasi denga Pak Camat dan Pak Kapolsek untuk kita agendakan duduk bareng, tentu dengan semua yang terkait guna mencari dan mendorong ada konsep solusi,” pungkasnya.(Sal/And/Red)