Pemkot Malang Pelopori Buat Sumur Injeksi Untuk Warganya

Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko, saat menggali secara simbolis pembuatan sumur injeksi di depan halaman kantor DPUPRPKP Kota Malang, Selasa (28/1/2020).

MALANG, SUARADATA.com-Pemerintah Kota (Pemkot) Malang telah menginisiasi dan mempelopori pembuatan sumur injeksi.

Inisiasi tersebut dimulai pembuatannya di halaman kantor Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP) Kota Malang.

Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko didampingi Sekkota Malang Wasto dan mantan Rektor UB Malang Prof. Dr. M Bisri melakukan penggalian sumur secara simbolis, di halaman DPUPRPKP Kota Malang, Selasa (28/1/2020).

Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko mengatakan, sudah waktunya warga Kota Malang membuat sumur injeksi. Keberadaan sumur injeksi ini sangat membantu pengurangan banjir atau genangan air.

Ketua DPD Golkar Kota Malang ini menegaskan, di setiap kelurahan mesti mempersiapkannya. Apalagi kebutuhan sumur injeksi hanya butuh 10 atau 15 unit di setiap kelurahan membantu mengatasi banjir. Oleh karena itu, dengan menghadirkan 57 Lurah dan 5 Camat sebagai ujung tombak sosialiasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat.

“Sumur injeksi membantu percepatan pengurangan genangan air,” tambahnya.

Secara teknik sudah dijelaskan oleh Prof. Bisri, bagaiamana tata cara pembuatannya. Guna mewujudkan itu Pemkot telah mempersiapkan dana APBD untuk pembuatannya di setiap kelurahan.

Prof. Dr. M Bisri menerangkan, kebutuhan pembuatan satu kali sumur injeksi diperkirakan menghabiskan dana Rp 7 sampai 10 juta secara swakelola. Pada dasarnya keberadaan sumur injeksi sangat membantu pengurangan genangan air mencapai 40 persen dan masing-masing daerah miliki intensitas genangan air berbeda.

“Satu misal kawasan banjir Galunggung, Kelurahan Gadingkasri, Klojen. Bisa jadi membutuhkan 30 sumur injeksi. Akan tetapi, tidak boleh mengandalkan sumur injeksi secara keseluruhan.

Oleh sebab itu, disarankan tetap mengutamakan saluran drainase. Setidaknya 60 persen saluran drainase, 40 persennya sumur injeksi.

“Lokasi pembuatan sumur injeksi tidaklah membutuhkan lahan terlalu luas. Cukup sekian meter tapi tepat, fokus pada lokasi kerap digenangin air lumayan banyak,” pungkasnya.(Iwn/And/Red).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top